Minggu, 10 Januari 2010

Mahasiswa UGM Temukan Pendeteksi Ikan

Mahasiswa UGM Temukan Pendeteksi Ikan
Wednesday, 06 January 2010
MAHASISWA Indonesia kembali membuktikan prestasinya.Hebatnya lagi, prestasi yang mereka ukir memiliki nilai manfaat luar biasa tinggi bagi kehidupan masyarakat nelayan Tanah Air.

Adalah trio mahasiswa tingkat Diploma III Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada angkatan 2006 yang menciptakan alat pendeteksi zona potensial penangkapan ikan di laut. Masing-masing adalah Tri Santoso, Fahmizal,dan Nia Maharani R. Kerja sama trio mahasiswa ini berhasil mencatatkan mereka sebagai peraih juara ketiga dalam lomba Electrical Engineering Award di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurut Tri Santoso, alat pendeteksi zona potensial penangkapan ikan dengan pemancar 433 MHz ini memanfaatkan metode pengolahan citra modis sebagai dasar estimasi wilayah yang berpotensi terdapat ikan.Parameter ada atau tidaknya ikan berdasarkan nilai sebaran klorofil. “Jika suatu wilayah memiliki nilai sebaran klorofil tinggi,ini menunjukkan daerah tersebut terdapat banyak ikan.Sementara itu,jenis ikan yang ada juga bisa diketahui melalui suhu permukaan laut,” paparnya. Tri memaparkan, data potensi ikan yang telah diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan software khusus agar dapat menentukan lokasi secara tepat.

Dari software ini, data zona ikan dikirim ke kapal nelayan yang memiliki perangkat global positioning system (GPS) dengan menggunakan frekuensi 433Mhz. Nia menambahkan,sistem pendeteksi zona ikan yang ditemukan mereka mempunyai kemampuan dalam menentukan lokasi potensial ikan yang selalu berubah-ubah. “Dengan alat ini dapat diketahui dengan segera daerah penyebaran ikan,”katanya. Tri berharap, dengan temuannya ini,kebiasaan nelayan tradisional dalam menangkap ikan dengan hanya berpedoman pada fenomena alam sehingga ikan hasil tangkapan selalu tidak pasti, bisa diatasi.

Selain itu,pemborosan waktu dan bahan bakar juga bisa dikurangi. Pada perkembangan lain, trio mahasiswa Diploma III Teknik Elektro UGM juga berhasil mengembangkan alat sensor lampu lalu lintas (traffic light).Mereka adalah Endri Irwansyah, Sigit Ari W, dan Chandra Arikho B. Alat sensor traffic light ini mereka namakan Telemetri Pengendalian Traffic Light dengan 433 MHz Berbasis Jaringan Saraf Tiruan.Temuan ini mendapatkan peringkat ketiga dalam ajang kompetisi Electrical Engineering Award di ITB. Menurut Endri, pembuatan alat ini berangkat dari kelemahan traffic light yang masih bertumpu pada sistem manual.

Akibatnya, lampu ini sering kali padam dan menimbulkan kemacetan di berbagai persimpangan jalan raya karena ada ketidaksesuaian antara waktu yang dibutuhkan dengan periode menyalanya lampu hijau atau merah. “Alat ini bekerja mengatur lampu lalu lintas berdasar sensor kepadatan pengguna jalan. Dengan alat ini dapat mengurangi kemacetan, khususnya di perempatan jalan serta dapat mengefisienkan waktu aktivitas kerja melalui sistem timer minimum,”paparnya. Kendati begitu, diakui Endri, alat masih memiliki kekurangan.

Kekurangan dimaksud adalah pada masalah peletakan sensor yang diletakkan atau ditanamkan di bawah aspal yang sangat rawan terhadap beban kendaraan berat. Terkait itu,pembimbing ketiga mahasiswa Iswanto menyarankan agar alat-alat ini diberikan perlindungan bila dipasang di jalanan sehingga bisa terhindar dari dampak tekanan kendaraan berat terhadap rangkaian elektroniknya.

“Jika alat ini benar-benar dipasang, sebaiknya digunakan unit pemancar dan penerima yang andal sehingga tidak ada data yang hilang. Jika diperlukan, catu daya pada sistem traffic light ini bisa ditambah dengan sel surya sehingga baterai secara otomatis akan di-charge oleh energi dari sel surya,”sarannya. (zaenal muttaqin)
Dari: Harian seputar indonesia

Sinopsis New Moon (novel)

New Moon adalah novel karangan Stephenie Meyer yang merupakan bagian dari Seri novel Twilight. Novel ini merupakan seri kedua dan merupakan novel lanjutan dari Twilight yang menceritakan tentang kisah asmara antara Bella Swan dan Edward Cullen. Novel ini akan dirilis kedalam layar lebar pada bulan November 2009. Di dalam Novel ini pula dikisahkan hubungan Bella Swan dengan Jacob Black, seorang Werewolf (Manusia Serigala). Dalam Novel ini pula diceritakan tentang Keluarga Volturi yang berdiam di kota Volterra, Italy.
[sunting] Sinopsis
Broom icon.svg
Bagian ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Perhatian: Bagian di bawah ini mungkin akan membeberkan isi cerita yang penting atau akhir kisahnya.

" Dia telah pergi, dengan kaki gemetar dan mengabaikan fakta bahwa tindakanku tidak mungkin berguna, aku mengikutinya ke dalam hutan. bukti dari jalannya telah hilang seketika. tidak ada jejak kaki. tapi aku tetap berjalan tanpa berpikir, aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi. aku harus terus bergerak. jika aku berhenti mencarinya semua berakhir. Cinta, Kehidupan artinya berakhir"

"berapa lama semenjak malam tiba. Apakah selalu begitu gelap di sini di malam hari? Tentunya, seharusnya, sedikit cahaya bulan akan turun melalui awan, melalui celah di kanopi pohon, dan menemukan tanah. Tidak malam ini. Malam ini langit benar-benar gelap. Mungkin tidak ada bulan malam ini gerhana bulan, bulan baru. Sebuah bulan baru. Aku menggigil, meskipun aku tidak kedinginan"

Cerita dimulai saat Bella berulang tahun yang ke 18, yang artinya dia lebih tua 1 tahun secara teknis dibandingkan Edward yang selamanya berusia 17 tahun. dalam perayaan ulang tahunnya yang diadakan di rumah keluarga cullen, lagi-lagi Bela membuat sebuah kecerobohan. jarinya teriris kertas pembungkus kado saat akan membuka sebuah kado, akibatnya tangan Bella mengeluarkan setetes darah yang amat mengundang rasa lapar Jasper terhadap darah Manusia (dalam hal ini Jasper lah yang belum terlalu terbiasa untuk melakukan Diet darah keluarga Cullen). Saat jasper akan menerjang Bella, Edward menghalanginya dengan terlebih dulu mendorong Bella hingga lengan Bella terluka semakin parah dan mengeluarkan banyak darah. Emmet dan Rossalie (kakak - kakak Edward) mencoba mengendalikan Jasper yang 'kalap' dan membawanya pergi dari kediaman mereka. Esme yang keibuan pun, merasa malu pada dirinya sendiri, dia meminta maaf pada bela sambil meahan nafasnya lalu meninggalkan rumah juga, karena merasa tidak tahan terhadap aroma darah Bella. dan yang tersisa hanyalah Alice ( pasangan Jasper dan merupakan adik angkat Edward ) dan Edward yang ingin membantu Carlisle (ayah angkat Edward yan merupakan seorang dokter)untuk mengobati lengan Bella. Carlisle yang sudah terbiasa dengan darah manusia, tidak terusik sama sekali dengan aroma darah Bella, dengan cekatan ia mengobati lengan Bella. namun tidak dengan Edward dan Alice yang terpaksa harus menyingkir juga karena merasa tidak kuat dengan aroma darah Bella. setelah kejadian itu seluruh keluarga Cullen meninggalkan Bella, agar mereka tidak dapat mencelakaan Bella lagi. Bella jatuh dalam Depresi berat akibat berakhirnya hubungannya dengan Edward, Vampir yang sangat dicintainya. dalam keterpurukannya Bella dapat mendengar 'suara-suara' Edward saat dirinya terancam bahaya. karena gadis itu sangat ingin mendengar 'suara' Edward, ia mencari ramuan yang membawanya dalam suara-suara itu , Adrenalin ditambah kecerobohan dan bahaya. Bella menemukan sepeda motor yang dianggap ceroboh, lalu datang menemui Jacob Black, teman lama keluarga, untuk memperbaiki sepeda motor yang ditemukannya. namun semua diluar dugaan, Bella amat senang bertemu dangan jacob black. dan pria yang lebih muda darinya itu seakan menjadi 'obat' penghilang lara baginya. Jacob mengenal Bella dan memahaminya tanpa Bella harus menceritakan segala sesuatu padanya. sosoknya yang hangat membuat mereka berdua bersahabat. namun Jacob sudah terlanjur jatuh cinta pada Bella, dan berjanji pada Bella bahwa dia tidak akan pernah melukainya. dan akan menunggu sampai Bella mampu membuka hatinya lagi. suatu hari Jacob menghindarinya secara misterius setelah Bella menyangka Jacob sakit. saat Jacob tidak ada di sisinnya, Bella kembali merana lagi. lubang didadanya berdenyut-denyut. dan ia seakan tidak mampu melalui hari lagi, tanpa Jacob dan tanpa 'suara' Edward. dan kali ini Bella benar - benar tidak rela jika harus kehilangan jacob. bagaimana Bella melanjutkan hidupnya.... dan apa rahasia sebenarnya dari Jacob, yang ternyata bukan manusia biasa.... apakah Edward akan kembali dalam hidup Bella setelah apa yang ia lakukan pada Bella....

Etika Akuntan Publik Dalam Menerima Parcel

Parcel merupakan hadiah atau bingkisan yang diberikan biasanya pada saat menjelang hari raya seperti hari raya idul fitri, natal dan lain-lain.Bagaimana etika kita apabila kita menerima parcel dari orang lain?tentu saja kita harus mengucapkan terima kasih atas kiriman parcel tersebut lalu membalas kebaikan orang yang memberi parcel tersebut.Tetapi bagaimana etika seorang akuntan publik dalam menerima parcel terutama parcel dari klien, yang notabene berkepentingan terhadap akuntan publik tersebut?Apakah akuntan publik harus membalas jasa klien tersebut apabila dia menerima parcelnya?Atau dia harus menolak kiriman parcel dari klien tersebut?
Di Indonesia, beberapa undang-undang yang mengatur tindak pidana korupsi adalah UU No 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bebas KKN; UU No 31/1999; dan UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hati-hati dalam memberikan sesuatu kepada pegawai negeri (parsel, misalnya) di Indonesia karena bisa berakibat fatal! Sebagai contoh, dalam Pasal 5 UU Nomor 31 Tahun 1999, memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dipidana sama berat.UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Nomor 20 tahun 2001, Pasal 12b Ayat 1 menyebutkan, gratifikasi, pemberian dalam arti luas, adalah suap jika berhubungan dengan jabatan dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Parsel, atau pemberian hadiah kepada pejabat saat lebaran, oleh rekanan atau bawahan, masuk kategori suap.
Menurut pandangan saya, seorang akuntan publik menerima parcel dari klien, apalagi pada saat menjelang hari raya merupakan hal yang wajar karena bisa saja klien memberikannya guna menjaga hubungan baik dengan akuntan publik tersebut.Tetapi apabila klien mengirimi parcel kepada akuntan publik secara terus-menerus, hal itu patut dicurigai karena kemungkinan klien mempunyai alasan tertentu dan mengharapkan jasa dari akuntan publik tersebut.Jika klien mulai memberikan parcel kembali, sebaiknya akuntan publik harus bertanya terlebih dahulu kepada klien maksud dan tujuan klien memberikan parcel untuk yang kedua kalinya.Selain itu, akuntan publik harus bertindak dengan tegas menolaknya dan berkata tidak akan bekerja sama untuk melakukan penipuan yang bersifat menguntungkan bagi klien.
Sumber : antikorupsi.org
Dari: Blog'nya age

8 KAP yang dibekukan oleh Pemerintah

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, adapun 8 KAP yang dibekukan oleh pemerintah beserta pelanggarannya antara lain :
1. AP Drs.Basyiruddin Nur : belum sepenuhnya mematuhi Standar Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan konsolidasi PT.Data Script & Anak Perusahaan tahun buku 2007, yang dinilai berpotensi berpengaruh cukup signifikan terhadap Laporan Audit Indipenden.
2. KAP Drs.Dadi Muchidin : Tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2008
3. AP Drs.Dadi Muchidin : Karena KAP-nya dibekukan , maka izin AP Pemimpinnya pun dibekukan
4. KAP Matias Zakaria : Tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2007 dan 2008
5. KAP Drs.Abdul Azis B. : Tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun 2005, 2007 dan 2008
6. KAP Drs.Soejono : Tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun 2005 sampai dengan tahun 2008
7. KAP Drs. M.Isiwara : Tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun 2007 dan 2008
8. AP Drs. Hans Burharuddin Makarao : belum sepenuhnya mematuhi Standar Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan konsolidasi PT.Samcon tahun buku 2008, yang dinilai berpotensi berpengaruh cukup signifikan terhadap Laporan Audit Indipenden.

Menanggapi berita diatas, hal itu memberikan gambaran bahwa KAP-KAP tersebut telah lalai dalam melaksanakan tugasnya.Mengingat untuk menjadi Akuntan Publik Bersertifikat diperlukan persyaratan-persyaratan yang sangat ketat serta melalui serangkaian proses yang sangat panjang, seharusnya sudah tidak diragukan lagi bagaimana kinerja dari akuntan publik tersebut.Kasus diatas tentu saja memberikan dampak yang sangat buruk bagi KAP lainnya karena akan mengurangi kepercayaan orang akan kinerja dari akuntan publik tersebut.Oleh karena itu, sangat diharapkan bahwa para auditor untuk sangat peduli dan menggunakan itikad yang baik dalam melaksanakan tugasnya sehinnga selain memiliki kecerdasan dalam intelektualitasnya, para auditor juga harus memiliki kecerdasan spiritualitasnya.

Mengenai beberapa KAP yang belum dapat menyampaikan laporan tahunannya mengindikasikan adanya kesalahan yang terkait dengan laporan tahunan tersebut.Oleh karena itu, sebaiknya ada lembaga yang berwenang, pemerintah maupun instansi yang terkait dengan KAP-KAP di Indonesia untuk melakukan evaluasi yang bersifat indipenden secara berkala terhadap KAP-KAP tersebut sehingga dapat meminimalisir adanya pembekuan terhadap KAP-KAP itu.

sumber : berbagai sumber
dari: blog'nya age

Inilah Cinta

Inilah Cinta
Oleh: Muhammad Beljoen

Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika wanita muda berpenampilan menarik dan bertongkat putih itu dengan hati-hati menaiki tangga. Dia membayar sopir bus lalu, dengan tangan meraba-raba kursi, dia berjalan menyusuri lorong sampai menemukan kursi yang tadi dikatakan kosong oleh si sopir. kemudian ia duduk, meletakkan tasnya dipangkuannya dan menyandarkan tongkatnya pada tungkainya.

Setahun sudah lewat sejak Susan, 34, menjadi buta. Gara-gara salah diagnosa dia kehilangan penglihatannya dan terlempar kedunia yang gelap gulita, penuh amarah, frustrasi dan rasa kasihan pada diri sendiri.

Sebagai wanita yang independen, Susan merasa terkutuk oleh nasib mengerikan yang membuatnya kehilangan kemampuan, merasa tak berdaya dan menjadi beban bagi semua orang disekelilingnya. “Bagaimana mungkin ini bisa terjadi padaku?” dia bertanya-tanya, hatinya mengeras karena marah. Tetapi, betapapun seringnya ia menangis atau menggerutu atau berdoa, dia mengerti kenyataan yang menyakitkan itu penglihatannya takkan pernah pulih lagi.

Depresi mematahkan semangat Susan yang tadinya selalu optimis. Mengisi waktu seharian kini merupakan perjuangan berat yang menguras tenaga dan membuatnya frustrasi. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya. Mark seorang perwira Angkatan Udara. Dia mencintai Susan dengan tulus.

Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya, dia melihat bagaimana Susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekad untuk membantunya menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan Susan untuk menjadi mandiri lagi. Latar belakang militer Mark membuatnya terlatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat, tetapi dia tahu, ini adalah pertempuran yang paling sulit yang pernah dihadapinya.

Akhirnya Susan merasa siap bekerja lagi. Tetapi, bagaimana dia akan bisa ke kantornya? Dulu Susan biasa naik bus, tetapi sekarang terlalu takut untuk pergi ke kota sendirian. Mark menawarkan untuk mengantarkannya setiap hari, meskipun tempat kerja mereka terletak dipinggir kota yang berseberangan.

Mula - mula, kesepakatan itu membuat Susan nyaman dan Mark puas karena bisa melindungi istrinya yang buta, yang tidak yakin akan bisa melakukan hal-hal paling sederhana sekalipun. Tetapi, Mark segera menyadari bahwa pengaturan itu keliru membuat mereka terburu-buru, dan terlalu mahal. Susan harus belajar naik bus lagi, Mark menyimpulkan dalam hati. tetapi, baru berpikir untuk menyampaikan rencana itu kepada Susan telah membuatnya merasa tidak enak.

Susan masih sangat rapuh, masih sangat marah. Bagaimana reaksinya nanti? Persis seperti dugaan Mark, Susan ngeri mendengar gagasan untuk naik bus lagi. “Aku buta!” tujasnya dengan pahit. “Bagaimana aku bisa tahu kemana aku pergi? Aku merasa kau akan meninggalkanku” Mark sedih mendengar kata-kata itu, tetapi ia tahu apa yang harus dilakukan. Dia berjanji bahwa setiap pagi dan sore, ia akan naik bus bersama Susan, selama masih diperlukan, sampai Susan hafal dan bisa pergi sendiri. Dan itulah yang terjadi. Selama 2 minggu penuh Mark, menggunakan seragam militer lengkap, mengawal Susan ke dan dari tempat kerja, setiap hari. Dia mengajari Susan bagimana menggantungkan diri pada indranya yang lain, terutama pendengarannya, untuk menemukan dimana ia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Dia menolong Susan berkenalan dan berkawan dengan sopir-sopir bus dan menyisakan 1 kursi kosong untuknya. Dia membuat Susan tertawa, bahkan pada hari-hari yang tidak terlalu menyenangkan ketika Susan tersandung dari bus, atau menjatuhkan tasnya yang penuh berkas di lorong bus. Setiap pagi mereka berangkat bersama-sama, setelah itu Mark akan naik taksi ke kantornya.

Meskipun pengaturan itu lebih mahal dan melelahkan daripada yang pertama, Mark yakin bahwa hanya soal waktu sebelum Susan mampu naik bus tanpa dikawal. Mark percaya kepadanya, percaya kepada Susan yang dulu dikenalnya sebelum wanita itu kehilangan penglihatannya, wanita yang tidak pernah takut menghadapi tantangan apapun dan tidak akan pernah menyerah.

Akhirnya, Susan memutuskan bahwa dia siap untuk melakukan perjalanan itu seorang diri. Tibalah hari senin. Sebelum berangkat, Susan memeluk Mark yang pernah menjadi kawannya 1 bus dan sahabatnya yang terbaik. Matanya berkaca-kaca, penuh air mata syukur karena kesetiaan, kesabaran dan cinta Mark. Dia mengucapkan selamat berpisah. Untuk pertama kalinya mereka pergi kearah yang berlawanan. Senin, Selasa, Rabu, Kamis … Setiap hari dijalaninya dengan sempurna.

Belum pernah Susan merasa sepuas itu. Dia berhasil ! Dia mampu berangkat kerja tanpa dikawal. Pada hari Jum’at pagi, seperti biasa Susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar ongkos bus sebelum turun, sopir bus itu berkata :”wah, aku iri padamu”. Susan tidak yakin apakah sopir itu bicara kepadanya atau tidak. Lagipula, siapa yang bisa iri pada seorang wanita buta yang sepanjang tahun lalu berusaha menemukan keberanian untk menjalani hidup?

Dengan penasaran, dia berkata kepada sopir, “Kenapa kau bilang kau iri kepadaku?” Sopir itu menjawab, “Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu”. Susan tidak mengerti apa maksud sopir itu. Sekali lagi dia bertanya.”Apa maksudmu?” Kau tahu minggu kemarin, setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu kau turun dari bus. Dia memastikan bahwa kau menyeberang dengan selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk ke kantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau wanita yang beruntung”. kata sopir itu.

Air mata bahagia membasahi pipi Susan. Karena meskipun secara fisik tidak dapat melihat Mark, dia selalu bisa memastikan kehadirannya. Dia beruntung, sangat beruntung, karena Mark memberikannya hadiah yang jauh lebih berharga daripada penglihatan, hadiah yang tak perlu dilihatnya dengan matanya untuk meyakinkan diri, hadiah cinta yang bisa menjadi penerang dimanapun ada kegelapan.

SAINTIFIKASI EKONOMI ISLAM

Oleh: Aulia Reza Utama
SAINTIFIKASI EKONOMI ISLAM

Ekonomi islam saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat baik di tingkat lokal maupun di tingkat global. Indikator utamanya terlihat pada munculnya berbagai institusi dan produk keuangan syariah sebagai alternatif pilihan selain dari sistem konvensional yang sudah ada. Saat ini lembaga keuangan syariah telah memiliki pasar modal syariah, perbankan syariah, microfinance syariah, asuransi syariah, islamic fund dan produk keuangan sukuk. Lembaga dan produk keuangan syariah ini idealnya lahir dari rahim kajian ekonomi islam sebagai sebuah disiplin ilmu. Sebagaimana telah terjadi pada sistem ekonomi konvensional (kapitalisme) yang kemudian beranak pinak menghasilkan berbagai institusi dan produk keuangan konvensional.

Permasalah vital yang ada dalam kajian dan pengembangan ekonomi islam saat ini adalah pertumbuhan institusi dan produk keuangan syariah lebih cepat dibandingkan dengan kajian tentang fundamental ekonomi islam sebagai sebuah disiplin ilmu. Bahkan kajian teori dan philosophy ekonomi islam yang gencar terjadi pada tahun 1970 dan 1980-an mengalami pergeseran pada tahun 1990 dengan lebih berorientasi pada wilayah-wilayah komersil seperti keuangan dan perbankan syariah. Akibatnya, terjadi kekurangan kajian philosophy dalam literatur ekonomi islam dan disaat yang bersamaan terjadi lonjakan pertumbuhan lembaga dan produk keuangan islam. Artinya adalah lembaga dan produk keuangan syariah yang ada saat ini tidak lahir dari fundamental ekonomi islam yang solid tapi mungkin lahir dari proses islamisasi atau replikasi produk lembaga dan keuangan konvensional yang sudah ada menjadi lembaga dan produk keuangan syariah.

Ada pertanyaan mendasar terhadap keberadaan ekonomi islam saat ini, yaitu apakah ekonomi islam bisa dikatakan sebagai sebuah disiplin ilmu? Apakah ekonomi islam sudah memenuhi kriteria sebagai sebuah ilmu? Pertanyaan ini ditanggapi oleh beberapa kelompok aliran yang tidak menganggap ekonomi islam sebagai sebuah disiplin ilmu.

Pertama, Mazhab Pembaharu Kapitalisme. Mazhab pemikiran ini beranggapan bahwa fundamental dari sistem ekonomi islam sama saja dengan sistem kapitalisme. Kapitalisme mengakui adanya hak kepemilikan, kebebasan untuk berusaha, dan kepercayaan pada mekanisme pasar dan hal ini diakui pula dalam sistem ekonomi islam. Mereka hanya menganggap ada bagian-bagian tertentu dalam sistem kapitalisme yang perlu disesuaikan sehingga bisa dikonfromikan dangan prinsip-prinsip islam. Penyesuaian itu terutama pada pembedaan antara produk halal dan haram, mengeluarkan riba pada sistem moneter dan memasukkan zakat dalam sistem fiskal. Jika penyesuaian ini telah dilakukan pada sistem kapitalisme maka akan sama saja dengan sistem ekonomi islam. Intinya, mazhab ini menganggap sistem ekonomi islam yang lagi marak saat ini adalah wajah lain dari sistem kapitalisme yang sudah diperbaharui dan disesuaikan, sehingga tidak perlu dianggap sebagai sebuah ilmu ekonomi baru.

Kedua, Mazhab Konevensional. Kelompok ini beranggapan bahwa terdapat perbedaan yang mendasar antara teori ekonomi islam dan ekonomi konvensional. Sistem ekonomi konvensional telah dibangun dari struktur fondasi dan teori yang solid serta teruji. Perbedaan inilah yang menjadi alasan ketidaklayakan ekonomi islam disebut sebagai ilmu. Sehingga mereka menganggap ekonomi konvensional adalah satu-satunya basis ilmiah dalam menciptakan dan menerapkan sistem ekonomi terapan.

Ketiga, Mazhab Sectarian Diversity. Kelompok ini menganggap ekonomi islam memiliki basis keilmuan yang lemah dan hanya berisi tentang keyakinan dan ajaran agama. Pengikut pemikiran ini beranggapan pula bahwa usaha untuk mengembangkan ekonomi islam hanya akan berujung pada konflik intelektual dikarenakan ekonomi islam tidak memiliki basis ilmiah yang kuat dan dalam tubuh islam itu sendiri terdiri dari perbagai sekta dan aliran pemikiran.

Sebagai tanggapan dari pemikiran-pemikiran di atas maka perlu dilakukan saintifikasi ekonomi islam secara serius sehingga menghasilkan struktur ilmu yang solid dan kuat yang darinyalah akan lahir berbagai teori-teori ekonomi islam, institusi dan produk keuangan syariah yang jeniune dari eksplorasi ajaran islam itu sendiri, bukan lagi hasil replikasi yang pada intinya bisa dibilang sama saja, hanya jenis kontrak dan niatnya yang berbeda.

Untuk membantah ketiga kelompok pemikiran di atas yang tidak mempercayai ekonomi islam sebagai sebuah disiplin ilmu bukanlah hal yang susah. Secara fundamental ekonomi islam sangat berbeda dengan ekonomi kapitalisme yang berdasarkan pada laissezefaire philosophy. Fundamental ekonomi islam menganggap individu sebagai khalifah Allah di muka bumi dengan tujuan untuk mendapatkan kemenangan (falah) di dunia dan akhirat serta semua tindak lakunya akan dipertanggungjawabkan kelak nanti. Dari perbedaan fundamental ini bisa menjadi justifikasi ilmiah untuk pengembangan ekonomi islam. Kelompok kedua menganggap ekonomi konvensional sangat jauh berbeda dengan ekonomi islam. Justru adanya perbedaan ini memungkinkan berkembangnya ekonomi islam sesuai dengan karakter dan prinsip dasarnya. Kelompok ketiga tidak mengakui ekonomi islam sebagai disiplin ilmu karena dalam islam terdapat berbagai macam sekta pemikiran, justru adanya berbagai perbedaan pemikiran ini mencerminkan tradisi ilmiah itu sendiri.

Berdasarkan pada struktur ilmu ekonomi yang dikembangkan oleh Thomas S. Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolutions maka islam bisa dikategorikan sebagai sebuah disiplin ilmu. Adapun struktur ilmiah ekonomi islam adalah; secara fundamental ekonomi islam berakar pada nilai tawhid, rububiyyah, khilafah, tazkiyah dan accountability. Dari fundamental ini akan menghasilkan perilaku pelaku ekonomi yang dikenal sebagai muslim man.

Muslim adalah individu yang punya komitmen bahwa hidupnya diabdikan untuk mencapai kemenangan (falah) sebagai khalifah Allah di muka bumi. Seorang muslim meyakini apapun yang ada dalam kehiduapn ini hanyalah titipan dari Sang Maha Pencipta. Perilaku muslim ini akan mengantarkannya pada shariah sehingga terjadi interkonneksi antara perilaku individu dengan paradigma syariah. Paradigma syariah ini menjadi basis ilmiah untuk pengembangan sistem ekonomi islam. Pada akhirnya, ekonomi islam berhak berkembang berdasarkan prinsip dan karakternya sesuai struktur ilmiahnya yang menggunakan sebuah paradigma yang berbeda dengan paradigma ekonomi pasar pada ekonomi konvensional.

Ekonomi islam mengkaji persoalan-persoalan ekonomi dan bagaimana menyelesaikannya dalam bingkai perspektif islam (nilai, norma, aturan dan perintah dan larangan). Permasalah ekonomi klasik adalah ketidakseimbangan antara sumber daya alam dengan keinginan tak terbatas manusia, keterbatasan sumber daya alam dan ketidakterbatasan keinginan manusia, dan bagaimana pengalokasiannya? Menurut konsep ekonomi islam, Allah menciptakan kekurangan dan keberlimpahan secara bersamaan sehingga terjadi keseimbangan. Letak permasalahan ekonomi yang sebenarnya adalah pada perilaku manusia yang sering menciptakan ketidakseimbangan pengalokasian sumber daya alam yang tidak merata.

Perbedaan mendasar ekonomi islam dan ekonomi kenvensional pada aspek fundamental adalah self-interes versus huquq, utility versus maslahah dan rationality versus taqwa. Perbedaan-perbedaan mendasar ini akan menghasilkan perlaku ekonomi yang berbeda, ekonomi islam melahirkan muslim man dan konvensional menghasilkan economic man.

Saintifikasi ekonomi islam berbeda dengan islamisasi ilmu ekonomi. Saintifikasi ekonomi islam adalah usaha untuk mengkonstruksi strukur dan teori ekonomi islam berdasarkan pada sumber fundamental dan prinsip ajaran islam itu sendiri sedangkan islamisasi ilmu ekonomi menurut hemat saya adalah usaha untuk memasukkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar ajaran islam pada ilmu ekonomi yang sudah ada. Bagian pertama menghasilkan genuine produk sedangkan bagian kedua menghasilkan replikasi produk yang sudah dipurifikasi (memasukkkan unsur halal dan mengeluarkan unsur haram).

Dalam islamisasi ekonomi, kebanyakan orang terperangkap pada paradigma konvensional sehingga sulit membedakan antara westernalisasi islam melalui pencocokan ajaran islam terhadap ekonomi konvensional atau islamisasi paradigma konvensional. Stigmatisasi yang berkembang saat ini terhadap ekonomi islam (keuangan syariah) adalah arabisasi terhadap ekonomi konvensional (keuangan konvensional) yang pada substansinya tidak berbeda, yang membedakan hanya niat dan kontraknya saja.

Fokus utama yang harus dilakukan oleh islamic scholars adalah saintifikasi ekonomi islam bukan justru islamisasi ilmu ekonomi sehingga theory, institusi dan produk keuangan yang tercipta adalah hasil dari penggalian ajaran islam itu sendiri, bukan lagi sekedar duplikasi dan replikasi melalui “purifikasi” terhadap ekonomi konvensional. Penulis menyadari saintifikasi ekonomi islam membutuhkan waktu yang lama seperti apa yang terjadi pada ekonomi konvensional yang membutuhkan ratusan tahun sehingga bisa menjadi seperti saat ini walaupun masih memiliki berbagai kelemahan. Tapi melalui dengan usaha ini maka kita akan menampilkan wajah ekonomi islam yang sebenarnya bukan justru sekedar duplikasi dan replikasi yang kebanyakan masuk wilayah syubhat. Wallahu’alam Bissawab

Sekjen ISEFID
Ali Rama
Master Student in Economics
International Islamic University Malaysia
+0126832319

diambil dari milis FoSSEI

"Beyond Bankers, Apa Bedanya Bankir Konvensional dan Bankir Syariah?"

Oleh: Aulia Reza Utama
Sharing Januari 2010

Apa tutur mereka, mengisahkan perjalanan karir menjadi bankir syariah yang mampu menggugah hati dan menarik untuk disimak. Karena Mereka Bukan Bankir Biasa...

Salah satunya adalah :

Ani Murdiati: “Ada Campur Tangan Tuhan”
Bankir wanita ini merasa Tuhan mempermudah setiap transaksi yang dijalaninya.

Perempuan tangguh satu ini sempat sering menangis ketika menghadapi beratnya tantangan mengelola bank syariah. Dikuatkan oleh doa, bank yang dipimpinnya lalu berhasil melakukan turnaround dan menjadi salah satu bank syariah terdepan di Indonesia.

“Bukan hal mudah. Setiap hari saya mendapat tekanan. Semua terlewati karena campur tangan Tuhan, apalagi yang saya kerjakan untuk umat,” ujar Direktur Retail Banking Bank Mega Syariah (BMS), Ani Murdiati, kepada Reni Susanti dari Sharing. Over all, ia merasa bahagia menjadi bankir syariah.

Lebih Berat di Bank Syariah
Waktu masih bekeja di bank konvensional, Ani biasa memimpin cabang yang baru buka atau bermasalah untuk memperbaikinya. Bahkan, ada cabang baru buka yang empat bulan kemudian sudah bisa break even point (BEP). Namun itu bukan tantangan terberatnya sebagai bankir, justru itu dialaminya setelah pindah ke BMS.

Bagaimana kisah karier pebankan Anda?
Buat saya, ini sudah menjadi garis hidup. Karena basic pendidikan saya bukan ekonomi melainkan Biologi. Tapi dari sekian banyak lamaran yang dibuat, bank-lah yang menerima saya. Dari sana saya bekerja keras diawali dengan menjadi teller. Tapi disela-sela tugas, saya belajar back office, manajemen dan sebagainya. Kerja keras itu membuahkan hasil. Karier saya berjalan cepat. Baru 8 bulan, saya dipromosikan jadi head teller dan 14 bulan kemudian menjadi wakil kepala cabang. Lalu 14 bulan setelah itu naik menjadi kepala cabang. Saya biasanya memimpin cabang yang baru buka atau bermasalah untuk memperbaikinya dan alhamdulillah bisa terlewati. Bahkan ada cabang baru buka yang empat bulan kemudian sudah bisa break even point (BEP). Ketika bergabung ke Bank Tugu (sebelum BMS), PR saya berat. Capital Adequacy Ratio (CAR) minus 18% dan profit minus Rp 49 Miliar, sehingga tak ada orang yang mau menyimpan dananya. Namun semua bisa terlewati dengan baik pula. ......................

Untuk selengkapnya Baca di majalah Sharing,.. Segera Terbit, Edisi 37 Tahun IV Januari 2010… Dapatkan di Toko Buku Kesayangan Anda dan Agen Terdekat di Kota Anda yakni :

Toko Buku Gramedia, Gunung Agung, Walisongo Jakarta dan Agen Terdekat di Kota Anda atau Berlangganan Langsung di Kantor Kami, Hubungi Fahmi 021-7194000

From : Ekonomi Syariah-Sharing Magazine

Air & Diet

Oleh: Wardah 'Wehbe' Bwzr
Sudah berpuluh-puluh produk diet dijual di pasaran. Semuanya menjanjikan penurunan berat badan dengan cepat dan mudah. Soal harga? Jangan ditanya berapa, pasalnya hampir semuanya berharga mahal. Kalaupun Anda membeli dan mencoba, toh belum tentu akan cocok dengan kondisi tubuh Anda.
Kondisi inilah yang akhirnya membuat Anda lupa, bahwa sebenarnya ada cara menurunkan berat badan yang relatif murah dan hampir tanpa resiko. Yaitu diet dengan minum air putih. Nah, daripada Anda sulit menemukan obat penurun berat badan, kenapa tak mencoba saja diet dengan air putih ini?
Mengapa air?
Selain untuk menjaga kesegaran tubuh, membantu melancarkan pencernaan dan mengeluarkan racun dalam tubuh. Ternyata air putih juga dapat membantu mengurangi berat badan Anda. Penjelasannya adalah karena air putih merupakan elemen penting dalam proses metabolisme (pembakaran kalori) dalam tubuh dengan mengubah makanan menjadi energi.
Air berperan sebagai bahan bakar untuk mendorong reaksi kimia metabolisme. Jadi, apabila Anda tidak minum cukup air, maka bisa dipastikan tubuh Anda tidak akan dapat membakar kalori dengan baik.

Ada beberapa akibat jika tubuh anda kekurangan suplai air, seperti :
1. Kekurangan air dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh.
Semakin banyak racun dalam tubuh Anda, itu artinya akan semakin sulit bagi Anda untuk mengurangi berat badan.
2. Kekurangan air dalam tubuh dapat memperlambat proses penurunan berat badan.
Hal ini karena sekitar 2,5 liter air habis oleh fungsi tubuh sehari-hari seperti berkeringat. Sehingga jika Anda menjalani program diet dan berat badan masih saja tidak turun, mungkin hal ini disebabkan anda tidak minum cukup air.
3. Sistem pencernaan terganggu.
Air penting bagi proses pencernaan. Pencernaan yang tergangu adalah jika anda tidak bisa menyerap manfaat dari makanan sebaliknya tubuh akan mengirimkan sinyal yang menandakan minta tambahan makanan yang mengandung mineral yang tubuh rasa kurang.
4. Anda terasa "pura-pura" lapar.
Ketika dehidrasi, tubuh akan mengirim sinyal dengan merespon pada makanan. Dengan minum air, bukan hanya dapat mengekang dari rasa lapar tapi juga membuat anda terasa kenyang.
5. Anda tidak dapat mendapat manfaat dari olahraga.
Metabolisme meningkat dengan olahraga dan airlah yang berperan memaksimalkan metabolisme tersebut karena itu minum banyak air sebelum, selama dan sesudah olahraga.


Jadi bagaimana caranya agar Anda tahu bahwa tubuh Anda telah memperoleh cairan yang cukup? Karena jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh berbeda-beda tergantung dari aktivitas apa yang Anda lakukan serta suhu dan kelembaban udara di lingkungan Anda.
Sangat dianjurkan agar orang dewasa minum 8 gelas atau lebih air putih sehari atau minuman lain seperti jus buah yang juga dapat membantu menambah cairan dalam tubuh.

Aturan Pasar Modal Syariah Diperkuat

Oleh:Aulia Reza Utama
Aturan Pasar Modal Syariah Diperkuat

PERTUMBUHAN ekonomi Islami regional dan internasional terus melesat.Untuk mendukung hal itu, Bapepam LK menggelar langkah nyata bagi pengembangan pasar modal Islami di Indonesia.

Pasar modal syariah merupakan jawaban konkret atas kebutuhan sektor finansial bagi masyarakat Indonesia yang tercatat sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Langkah awal bagi perkembangan pasar modal Islami (pasar modal syariah) dimulai dengan terbentuknya reksa dana syariah, Jakarta Islamic Index (JII) serta obligasi syariah yang efektif mulai 30 Oktober 2002.Sedangkan pasar modal syariah sendiri mulai diluncurkan pada 14 Maret 2003. Pada intinya, pasar modal ini sama dengan pasar modal konvensional.

Hanya, ada sejumlah peraturan syariah yang harus ditaati. Beberapa negara yang bisa dijadikan acuan untuk pembentukan pasar modal syariah, yaitu Malaysia, Mesir,Yordania,dan Turki. Emiten atau perusahaan publik yang bermaksud menerbitkan efek syariah wajib menandatangani dan memenuhi ketentuan akad sesuai dengan syariah.Selain itu,menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip syariah dan memiliki Syariah Compliance Officer. Apabila sewaktuwaktu tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan efek syariah lagi.

Consultant Syariah KARIM Business Consulting Widyaningsih menjelaskan,sampai Agustus 2009 total mobilisasi dana pada instrumen pasar modal syariah mencapai Rp24,4 triliun. Dana ini tersebar pada instrumen reksa dana, obligasi korporasi syariah (sukuk), dan surat berharga syariah negara (SBSN). Jika ditambah dengan kapitalisasi JII, maka total dana syariah mencapai Rp878,9 triliun. Selain perkembangan dari sisi penyerapan dana masyarakat ke dalam instrumen investasi syariah ini,lanjut dia,infrastruktur berupa perangkat peraturan bagi industri tersebut sudah mulai diperkuat.

Yakni, dengan diterbitkannya beberapa peraturan Bapepam pada periode 2006 dan 2007. Puncaknya ditandai dengan disahkannya Undang-Undang (UU) SBSN pada 2008. Idealnya, jelas dia, syariah mengajarkan prinsip investasi yang sebenarnya, yaitu risks come with returns. Untuk instrumen equity, investor diajarkan memiliki visi investasi jangka panjang. Di mana praktik spekulasi, goreng menggoreng saham dengan menciptakan penawaran palsu (Najsy), short selling dan insider trading harus dapat diterima dan diterapkan sebagai transaksi yang dilarang.

Namun, papar dia, bukan berarti memanfaatkan hasil mekanisme pasar berupa capital gain adalah hal yang dilarang. Hal ini jelas dinyatakan dalam fatwa DSN-MUI. Di mana saham-saham syariah tidak hanya terbatas pada saham yang termasuk dalam JII.Pasalnya, investor dapat pula mengacu pada daftar efek syariah (DES) yang telah diterbitkan oleh Bapepam LK secara periodik.

Dia menegaskan,harus dipahami bahwa industri pasar modal syariah tidak semata-mata berdiri sendiri. Pasar modal syariah harus dapat berintegrasi dengan perbankan serta asuransi syariah. Lantai bursa syariah memainkan peran penting bagi bank, perusahaan asuransi syariah,dan pihak lainnya yang berkepentingan. Portfolio Manager PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Solahuddin Jawas menjelaskan,pada saat ini perkembangan reksa dana syariah terutama industri pengelolaannya mengalami pertumbuhan pesat. Namun, perkembangannya yang cukup besar terjadi pada 2005. Pada saat itu banyak obligasi syariah yang diluncurkan.

Hal itu kemudian memicu pemerintah untuk mengeluarkan surat berharga negara syariah pada 2007.Salah satu yang sedang in dalam berinvestasi pada obligasi syariah adalah sukuk. Pada dasarnya, lanjut dia, sukuk adalah obligasi yang berbasis syariah. Artinya, obligasi atau surat utang ini memiliki basis atau dasar syariah di mana dana yang dikumpulkan harus diinvestasikan dalam produk investasi yang halal atau diizinkan secara syariah.

Dia menambahkan,infrastrukturnya harus terus dipersiapkan. Hanya sebenarnya persentase perkembangan reksa dana syariah cukup signifikan. Bahkan kalau dilihat dari sisi industri reksa dana, pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada reksa dana syariah. Pangsa pasarnya juga mengalami kenaikan. Walaupun sebenarnya dari sisi nominalnya cenderung belum terasa. Sebagai perbandingan pada Mei 2009,industri reksa dana mencapai Rp100 triliun sedangkan reksa dana syariah baru Rp3,5 triliun. Jadi,kurang lebih hanya 3,5 persen saja dari reksa dana.

Kendati begitu, papar Solahudin, pertumbuhan reksa dana syariah mengalami kenaikan signifikan dari 2004 yang hanya Rp500 miliar. Sementara pada saat itu reksa dana sudah Rp90 triliun. Sebenarnya, reksa dana syariah dan konvensional hanya memiliki beberapa perbedaan saja, yakni produk, akad, dan caranya. Akad antara investor dan lembaga biasanya dilakukan dengan sistem mudharabah. Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama menyediakan seluruh (100 persen) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.

Sebenarnya, lanjut dia, tidak ada perbedaan yang berarti antara reksa dana syariah dan konvensional. Sebab, reksa dana konvensional sebenarnya sudah menjalankan prinsip syariah. Alasannya, bagi hasil yang ditempatkan di reksa dana konvensional, mendapatkan untung besar atau rugi pun dibagi rata. (hermansah)(//rhs)

Sumber : Okezone.com

puisi

Oleh: Avian Dewanto

kau adalah segalanya walau kau hitam
kau begitu manis
kau selalu hadir di pagi, siang, sore dan malamku
bahkan tidurku
oh tanpamu apa jadinya hidupku
kau adalah hidupku
kau adalah kopiku

dari status Al-Faqir Ad-dho'if Muslih Albaroni

Tips dan Cara Mengobati & Mengatasi Diare / Mencret / Buang Air Besar - Pengobatan / Penyembuhan

Oleh: Ahmad Ali Akbar Albantani
Terkadang kita sebagai manusia lalai terhadap kesehatan tubuh kita, sehingga tidak bisa menghindarkan diri dari makanan yang tidak higienis atau bersih dari segala macam bibit kuman dan penyakit. Apabila kita makanan yang tidak higienis maka kita bisa terserang penyakit pencernaan yang salah satu akibatnya adalah diare atau mencret-mencret. Selain itu diare dapat disebabkan oleh keracunan bahan kimia dalam makanan, masuk angin, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan lain sebagainya.

Diare adalah suatu kondisi di mana seseorang buang air besar berkali-kali dalam satu hari yang melebihi batas normal dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau kental disertai angin / kentut dari dalam perut. Berikut di bawah ini adalah 4 (empat) teknik atau cara untuk menanggulangi diare atau mencret-mencret.

1. Minum Air Putih yang Banyak

Sering-seringlah minum air putih yang banyak karena dengan sering buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.

Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.

2. Makan Makanan Khusus

Hindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar.

Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.

3. Istirahat yang Cukup

Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang buang-buang air akan terasa lemah, lemas, lesu, kurang bergairah, dan sebagainya. Untuk itu bagi anda yang sudah merasa sangat lemas sebaiknya meminta izin sekolah atau kantor untuk menghindari dari kemungkinan yang terburuk atau memalukan di tempat umum. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.

4. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat

Ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter dan meminta obat yang tepat untuk anda, karena setiap orang memiliki karakteristik masing-masing dalam pemilihan obat. Rumah sakit, dokter praktek, puskesmas atau balai pengobatan lain yang sesuai izin depkes adalah pilihan yang tepat karena memiliki dokter yang baik dengan obat-obatan yang baik pula. Bila anda ragu datangi saja dokter lain untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Setalah mendapatkan obat minumlah obat itu sesuai dosis yang waktu yang telah ditentukan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat mencret, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan mencret sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Untuk vitamin terserah anda mau dihabiskan atau tidak, akan tetapi tidak ada salahnya jika dihabiskan karena vitamin baik untuk anda asalkan tidak berlebihan.

Selamat Mencoba !!!
^_^

Kasiat Mengkudu

Oleh: Ahmad Ali Akbar Albantani
MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)
Tanaman ini termasuk familia Rubiaceae.

Kandungan :
metil asetil ester, seyawa moridon, senyawa soranjidiol.

Kegunaan :
Hipertensi.
2 buah mengkudu dibuang bijinya, parut; sebuah mentimun parut dan peras. Tuangkan air mentimun ke ramuan mengkudu, beri gula aren dan 2 gelas air panas, saring. Untuk diminum 3 kali sehari.

Cacing gelang.
2 buah mengkudu masak dicuci, parut, beri sesendok makan garam, peras dengan kain. Untuk diminum 3 kali sehari.

Melancarkan air seni.
2 buah mengkudu masak dicuci, parut, beri sesendok makan garam, peras dengan kain. Untuk diminum 3 kali sehari.

Batuk.
2 buah mengkudu masak dicuci, parut, peras, beri gula batu dan sedikit air perasan air jeruk nipis. Minum 3 kali sehari.

Diabetes.
Beberapa helai daun mengkudu dicuci, rebus sampai matang. Makan sebagai lalap.
Radang usus.
2 buah mengkudu matang dicuci, lumatkan, peras, beri madu. Minum 2 kali sehari.

Diare pada anak.
2 helai daun mengkudu dicuci, olesi minyak goreng, garang di atas api sampai layu. Tempelkan sehelai di perut, sehelai di punggung, bebat dengan gurita.

Kulit bersisik.
1 buah mengkudu masak diremas lalu digosokkan pada kulit yang bersisik, diamkan 15 menit, lalu dicuci dengan air hangat.
Hepatitis.
2 buah mengkudu masak diparut, peras, campur dengan gula batu. Minum 2 kali sehari.

Eksem.
Cuci 1 buah mengkudu, sedikit kulit pohon mengkudu, akar mengkudu lalu rebus bersama, dinginkan, lalu pakai untuk mencuci eksem.

Ketombe.
2-3 buah mengkudu matang dilumatkan, beri air, peras, airnya dipakai untuk keramas. Biarkan selama 5 menit, bilas dengan air. Gunakan shampoo untuk menghilangkan baunya.

Encok, pegal linu.
5 helai daun mengkudu yang besar dicuci, olesi dengan minyak kelapa, garang di atas api sampai layu, panas-panas ditempelkan ke bagian yang sakit.

Masuk angin.
Rebus 1 buah mengkudu, sepotong rimpang lengkuas dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Untuk diminum 2 kali sehari.
Radang tenggrorokan dan amandel.

Beberapa helai daun mengkudu dicuci, rebus sampai matang. Makan sebagai lalap. Namun setiap setengah jam sekali berkumur dengan air ramuan.

Resep Obat Panas

Obat Tradisional
Oleh: Ahmad Ali Akbar Albantani
Cara mengobati demam / panas badan dengan resep tradisional. Panas badan yang terlalu tinggi bisa membahayakan si sakit, ada berbagai cara untuk menurunkan panas badan. Antara lain:

A. Bahan
- Jeruk nipis 1/2 buah
- Madu asli
- Kuning telur ayam kampung 1 butir
Caranya
- Jeruk nipis diperas diambil airnya
- Tambahkan air panas 1/2 gelas aduk rata
Pemakaian
- Untuk dewasa diminum sekali sedangkan anak-anak diminum 2 kali

B. Untuk menurunkan panas anak-anak gunakan obat balur yang terbuat dari bawang merah diparut dan diberi minyak kelapa. Balurkan pada seluruh badan si anak.

C. Bahan
- Perasan kunyit
- Kuning telur ayam kampung
- Kapur sirih sedikit saja
Caranya
- Semua bahan diaduk rata jadi satu, ditambah sedikit air panas
Pemakaian
- Diminum sekaligus untuk dewasa
- Untuk anak-anak diminum dua kali

Cara tradisional mengobati demam nifas

Demam nifas biasa dialami oleg para ibu yang habis melahirkan. Masanya 3 sampai 4 hari, kadang juga ada yang lebih dari 4 hari belum sembuh.
Ini terjadi karena rahim kemasukan basil sewaktu tangan si penolong masuk ke dalam rahim.
Biasanya penderita demam nifas mengalami gejala, diantaranya:

1. Kepala terasa pening dan sakit
2. Perut sebelah bawah kalau tertekan rasanya sakit
3. Suhu badan naik dan demam
4. Denyut nadi agak keras

Agar demam nifas tidak berkepanjangan, kita gunakan ramuan tradisional sebagai berikut:

Bahan
- Kacang hijau 2 cangkir
- Kelapa kental 4 gelas santan
- Gula enau 4 jari

Caranya
- Kacang hijau digodok hingga masak betul, setelah itu masukkan santan bersama gula. Biarkan hingga kira-kira 15 menit lalu angkat. Setelah dingin angkat siap dihidangkan.

- Makanlah sehari 3 kali sebanyak yang diperlukan

- Semoga anda lekas sembuh bila menggunakan resep ini.

Taruhan Yang Berbahaya

Oleh: Ahmad Ali Akbar Albantani
Pada suatu sore ketika Abu Nawas ke warung teh kawan-kawannya sudah berada di situ. Mereka memang sengaja sedang menunggu Abu Nawas.

"Nah ini Abu Nawas datang." kata salah seorang dari mereka.

"Ada apa?" kata Abu Nawas sambil memesan secangkir teh hangat.

"Kami tahu engkau selalu bisa melepaskan diri dari perangkap-perangkap yang dirancang Baginda Raja Harun Al Rasyid. Tetapi kami yakin kali ini engkau pasti dihukum Baginda Raja bila engkau berani melakukannya." kawan-kawan Abu Nawas membuka percakapan.

"Apa yang harus kutakutkan. Tidak ada sesuatu apapun yang perlu ditakuti kecuali kepada Allah Swt." kata Abu Nawas menentang.

"Selama ini belum pernah ada seorang pun di negeri ini yang berani memantati Baginda Raja Harun Al Rasyid. Bukankah begitu hai Abu Nawas?" tanya kawan Abu Nawas.

"Tentu saja tidak ada yang berani melakukan hal itu karena itu adalah pelecehan yang amat berat hukumannya pasti dipancung." kata Abu Nawas memberitahu.

"Itulah yang ingin kami ketahui darimu. Beranikah engkau melakukannya?"

"Sudah kukatakan bahwa aku hanya takut kepada Allah Swt. saja. Sekarang apa taruhannya bila aku bersedia melakukannya?" Abu Nawas ganti bertanya.

"Seratus keping uang emas. Disamping itu Baginda harus tertawa tatkala engkau pantati." kata mereka. Abu Nawas pulang setelah menyanggupi tawaran yang amat berbahaya itu.

Kawan-kawan Abu Nawas tidak yakin Abu Nawas sanggup membuat Baginda Raja tertawa apalagi ketika dipantati. Kayaknya kali ini Abu Nawas harus berhadapan dengan algojo pemenggal kepala.

Minggu depan Baginda Raja Harun Al Rasyid akan mengadakan jamuan kenegaraan. Para menteri, pegawai istana dan orang-orang dekat Baginda diundang, termasuk Abu Nawas. Abu Nawas merasa hari-hari berlalu dengan cepat karena ia harus menciptakan jalan keluar yang paling aman bagi keselamatan lehernya dari pedang algojo. Tetapi bagi kawan-kawan Abu Nawas hari-hari terasa amat panjang. Karena mereka tak sabar menunggu pertaruhan yang amat mendebarkan itu.

Persiapan-persiapan di halaman istana sudah dimulai. Baginda Raja menginginkan perjamuan nanti meriah karena Baginda juga mengundang rajaraja dari negeri sahabat.

Ketika hari yang dijanjikan tiba, semua tamu sudah datang kecuali Abu Nawas. Kawan-kawan Abu Nawas yang menyaksikan dari jauh merasa kecewa karena Abu Nawas tidak hadir. Namun temyata mereka keliru. Abu Nawas bukannya tidak datang tetapi terlambat sehingga Abu Nawas duduk di tempat yang paling
belakang.

Ceramah-ceramah yang mengesankan mulai disampaikan oleh para ahli pidato. Dan tibalah giliran Baginda Raja Harun Al Rasyid menyampaikan pidatonya. Seusai menyampaikan pidato Baginda melihat Abu Nawas duduk sendirian di tempat yang tidak ada karpetnya. Karena merasa heran Baginda bertanya, "Mengapa engkau tidak duduk di atas karpet?"

"Paduka yang mulia, hamba haturkan terima kaslh atas perhatian Baginda. Hamba sudah merasa cukup bahagia duduk di sini." kata Abu Nawas.

"Wahai Abu Nawas, majulah dan duduklah di atas karpet nanti pakaianmu kotor karena duduk di atas tanah." Baginda Raja menyarankan.

"Ampun Tuanku yang mulia, sebenarnya hamba ini sudah duduk di atas karpet."

Baginda bingung mendengar pengakuan Abu Nawas. Karena Baginda melihat sendiri Abu Nawas duduk di atas lantai. "Karpet yang mana yang engkau maksudkan wahai Abu Nawas?" tanya Baginda masih bingung.

"Karpet hamba sendiri Tuanku yang mulia. Sekarang hamba selalu membawa karpet ke manapun hamba pergi." Kata Abu Nawas seolah-olah menyimpan misteri.

"Tetapi sejak tadi aku belum melihat karpet yang engkau bawa." kata Baginda Raja bertambah bingung.

"Baiklah Baginda yang mulia, kalau memang ingin tahu maka dengan senang hati hamba akan menunjukkan kepada Paduka yang mulia." kata Abu Nawas sambil beringsut-ringsut ke depan. Setelah cukup dekat dengan Baginda, Abu Nawas berdiri kemudian menungging menunjukkan potongan karpet yang ditempelkan di bagian pantatnya. Abu Nawas kini seolah-olah memantati Baginda Raja Harun Al Rasyid. Melihat ada sepotong karpet menempel di pantat Abu Nawas, Baginda Raja tak bisa membendung tawa sehingga beliau terpingkal-pingkal diikuti oleh para undangan.

Menyaksikan kejadian yang menggelikan itu kawan-kawan Abu Nawas merasa kagum.

Mereka harus rela melepas seratus keping uang emas untuk Abu Nawas.

Obat Tradisional Diabetes Mellitus

Oleh: Ahmad Ali Akbar Albantani
Gejala awal diabetes adalah sering buang air kecil, rasa haus, lensa mata berubah bentuk sehingga pengllihatan menjadi kabur untuk sementara waktu, dan lain-lain.

Diabetes timbul ketidakmampuan mengubah glukosa menjadi tenaga. Ketika kadar gula dalam darah sudah terlalu tinggi, ginjal tidak mampu menyaring semua darah sehingga urine mengandung glukosa.

Pengobatan (Pilih salah satu resep di bawah ini ):

Ramuan Obat Tradisional 1 :

1 butir biji avokad dikeringkan setelah itu dijadikan bubuk. 5 gram bubuk avokad diseduh dengan 200 cc air.

Pemakaian : Minum ramuan 2 kali sehari

Ramuan Obat Tradisional 2 :

4 biji rambutan disangrai hingga kering kemudian ditumbuk halus. Setelah itu, bubuk biji rambutan direbus dengan air secukupnya.

Pemakaian : Minum selagi hangat, Konsumsi 2 kali sehari


Ramuan 3 :

2-3 sendok makan bubuk kedelai diseduh dengan air secukupnya, kemudian diminum.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari


Ramuan 4 :

30 gram rambut jagung dan 100 gram batang kangkung direbus dengan air secukupnya.

Pemakaian : Minum selagi hangat , Konsumsi 2 kali sehari


Ramuan 5 :

100 gram labu parang/labu kuning dan 100 gram labu bligo/labu tangkua ditim, kemudian dimakan.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari


Ramuan 6 :

10 lembar daul salam dan 30 gram daun ceplukan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari


Ramuan 7 :

60 gram labu parang (labu kuning) dan 1 buah pare diiris-iris menurut selera lalu dimasak dengan cara ditumis atau masakan lain sesuai selera, kemudian dimakan.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari


Ramuan 8 :

2 buah apel , 1 buah avokad, 60 gram labu parang (labu kuning), dan 50 gram nanas dijus kemudian diminum.

Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari


Ramuan 9

Cuci bersih dan Rajang 4 gram umbi bawang merah, 15 gram buah buncis, 10 helai daun salam. Haluskan bahan, lalu campurkan dengan 120 ml air matang. Peras.

Pemakaian : Minum 1 kali sehari sebanyak 100 ml. Lakukan selama 14 hari.


Ramuan 10

Cuci bersih 1/3 genggam dau sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 21 lembar mimba, dan 6 cm batang brotowali. Potong-potong bahan, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas.

Pemakaian : Minum setelah makan, sehari 2 kali, masing-masing 1 gelas.


Ramuan 11

Rebus 12 lembar daun kacapiring dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.

Pemakaian : Minum sekaligus. Lakukan setiap hari.


Ramuan 12

Belah 1 buah jambu biji setengah matang menjadi 4 bagian, lalu rebus dengan 1 liter air sampai mendidih. Angkat dan setelah dingin disaring.

Pemakaian : Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.


Ramuan 13

Cuci bersih tanaman ciplukan yang sudah berbuah dan dicabut beserta akarnya. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring.

Pemakaian : Minum sekaligus, 1 kali sehari.


Ramuan 14

Rebus 2 potong kulit batang jambu monyet dan adas pulawaras secukupnya dengan 2 liter air sampai mendidih. Setelah dingin, saring.

Pemakaian : Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.

Tipu Dibalas Tipu

Oleh: Ahmad Ali Akbar Albantani
Ada seorang Yogis (Ahli Yoga) mengajak seorang Pendeta bersekongkol akan memperdaya Iman Abu Nawas. Setelah mereka mencapai kata sepakat, mereka berangkat menemui Abu Nawas di kediamannya.

Ketika mereka datang Abu Nawas sedang melakukan salat Dhuha. Setelah dipersilahkan masuk oleh istri Abu Nawas mereka masuk dan menunggu sambil berbincang-bincang santai.

Seusai salat Abu Nawas menyambut mereka. Abu Nawas dan para tamunya bercakap-cakap sejenak.

"Kami sebenarnya ingin mengajak engkau melakukan pengembaraan suci. Kalau engkau tidak keberatan bergabunglah bersama kami." kata Ahli Yoga.

"Dengan senang hati. Lalu kapan rencananya?" tanya Abu Nawas polos.

"Besok pagi." kata Pendeta.

"Baiklah kalau begitu kita bertemu di warung teh besok." kata Abu Nawas menyanggupi.

Hari berikutnya mereka berangkat bersama. Abu Nawas mengenakan jubah seorang Sufi. Ahli Yoga dan Pendeta memakai seragam keagamaan mereka masing-masing. Di tengah jalan mereka mulai diserang rasa lapar karena mereka memang sengaja tidak membawa bekal.

"Hai Abu Nawas, bagaimana kalau engkau saja yang mengumpulkan derma guna membeli makanan untuk kita bertiga. Karena kami akan mengadakan kebaktian." kata Pendeta. Tanpa banyak bicara Abu Nawas berangkat mencari dan mengumpulkan derma dari dusun satu ke dusun lain. Setelah derma terkumpul, Abu Nawas membeli makanan yang cukup untuk tiga orang. Abu Nawas kembali ke Pendeta dan Ahli Yoga dengan membawa makanan. Karena sudah tak sanggup menahan rasa lapar Abu Nawas berkata, "Mari segera kita bagi makanan ini sekarang juga."

"Jangan sekarang. Kami sedang berpuasa." kata Ahli Yoga.

"Tetapi aku hanya menginginkan bagianku saja sedangkan bagian kalian terserah pada kalian." kata Abu Nawas menawarkan jalan keluar.

"Aku tidak setuju. Kita harus seiring seirama dalam berbuat apa pun:" kata Pendeta.

"Betul aku pun tidak setuju karena waktu makanku besok pagi. Besok pagi aku baru akan berbuka." kata Ahli Yoga.

"Bukankah aku yang engkau jadikan alat pencari derma Dan derma itu sekarang telah kutukar dengan makanan ini. Sekarang kalian tidak mengijinkan aku mengambil bagian sendiri. Itu tidak masuk akal." kata Abu Nawas mulai merasa jengkel. Namun begitu Pendeta dan Ahli Yoga tetap bersikeras tidak mengijinkan Abu Nawas mengambil bagian yang menjadi haknya.

Abu Nawas penasaran. la mencoba sekali lagi meyakinkan kawan-kawannya agar mengijinkan ia memakan bagianya. Tetapi mereka tetap saja menolak.

Abu Nawas benar-benar merasa jengkel dan marah. Namun Abu Nawas tidak memperlihatkan sedikit pun kejengkelan dan kemarahannya.

"Bagaimana kalau kita mengadakan perjanjian." kata Pendeta kepada Abu Nawas.

"Perjanjian apa?" tanya Abu Nawas.

"Kita adakan lomba. Barangsiapa di antara kita bermimpi paling indah maka ia akan mendapat bagian yang terbanyak yang kedua lebih sedikit dan yang terburuk akan mendapat paling sedikit." Pendeta itu menjelaskan.

Abu Nawas setuju. la tidak memberi komentar apa-apa.

IVfalam semakin larut. Embun mulai turun ke bumi. Pendeta dan Ahli Yoga mengantuk dan tidur. Abu Nawas tidak bisa tidur. la hanya berpura-pura tidur. Setelah merasa yakin kawan-kawannya sudah terlelap Abu Nawas menghampiri makanan itu. Tanpa berpikir dua kali Abu Nawas memakan habis makanan itu
hinggatidak tersisa sedikit pun. Setelah merasa kekenyangan Abu Nawas baru bisa tidur.

Keesokan hari mereka bangun hampir bersamaan. Ahli Yoga dengan wajah berseri-seri bercerita, "Tadi malam aku bermimpi memasuki sebuah taman yang mirip sekali dengan Nirvana. Aku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya dalam hidup ini."

Pendeta mengatakan bahwa mimpi Ahli Yoga benar-benar menakjubkan. Betulbetul luar biasa. Kemudian giliran Pendeta menceritakan mimpinya.

"Aku seolah-olah menembus ruang dan waktu. Dan temyata memang benar. Aku secara tidak sengaja berhasil menyusup ke masa silam dimana pendiri agamaku hidup. Aku bertemu dengan beliau dan yang lebih membahagiakan adalah aku diberkatinya."

Ahli Yoga juga memuji-muji kehebatan mimpi Pendeta, Abu Nawas hanya diam. la bahkan tidak merasa tertarik sedikitpun.

Karena Abu Nawas belum juga buka mulut, Pendeta dai Ahli Yoga mulai tidak sabar untuk tidak menanyakan mimpi Abu Nawas.

"Kalian tentu tahu Nabi Daud alaihissalam. Beliau adalah seorang nabi yang ahli berpuasa. Tadi malam aku bermimpi berbincang-bincang dengan beliau. Beliau menanyakan apakah aku berpuasa atau tidak. Aku katakan aku berpuasa karena aku memang tidak makan sejak dini hari Kemudian beliau menyuruhku segera
berbuka karena hari sudah malam. Tentu saja aku tidak berani mengabaikan perintah beliau. Aku segera bangun dari tidur dan langsung menghabiskan makanan itu." kata Abu Nawas tanpa perasaa bersalah secuil pun.

Sambil menahan rasa lapar yang menyayat-nyayat Pendeta dan Ahli Yoga saling berpandangan satu sama lain.

Kejengkelan Abu Nawas terobati.

Kini mereka sadar bahwa tidak ada gunanya coba-coba mempermainkan Abu Nawas, pasti hanya akan mendapat celaka sendiri.

Memacu Pertumbuhan Bank Syariah

Oleh: Aulia Reza Utama

Pada akhir tahun 2008 lalu, banyak pemerhati ekonomi syariah kecewa dengan kegagalan bank syariah mencapai target 5 persen pangsa aset perbankan nasional. Nampaknya kekecewaan itu akan berlanjut tahun ini karena hingga akhir bulan Agustus lalu aset perbankan syariah masih 2,4 persen dari aset perbankan nasional.

Walau pangsa aset gagal mencapai target, namun dari sisi pertumbuhan aset bank syariah sebenarnya menunjukkan prestasi sangat baik tahun lalu, yakni mencapai 50 persen. Kenaikan aset ini jauh lebih tinggi daripada tahun 2007 yang hanya tumbuh 23,6 persen. Rata-rata pertumbuhan aset bank syariah yang sekitar 30 persen juga masih dua kali lipat dari pertumbuhan aset bank konvensional.

Namun angka menggembirakan ini tidak cukup memuaskan jika tujuannya adalah agar bank syariah bisa sejajar dengan bank konvensional sesegera mungkin. Jika rata-rata pertumbuhan aset bank syariah bertahan sekitar 30 persen, dan bank konvensional sekitar 15 persen, maka butuh waktu 32 tahun agar aset bank syariah bisa menyamai bank konvensional.

Dapatkah kita bersabar selama itu sekedar untuk menyamai bank konvensional, belum mendominasinya? Satu-satunya cara memangkas waktu adalah dengan mempercepat pertumbuhan bank syariah. Hambatan-hambatan perlu disingkirkan dan perlu langkah-langkah terobosan agar bank syariah bisa melaju lebih cepat

Hambatan

Ada beberapa dugaan sebab kelambanan pertumbuhan bank syariah ini. Pertama, masyarakat yang sadar syariah sebenarnya berjumlah banyak dan sebagian besar masih belum tergabung dalam bank syariah manapun. Akan tetapi, mereka kecewa pada bank syariah yang tidak memenuhi harapan atau standar kesyariahan mereka. Kelompok masyarakat ini tidak bersedia pindah dari bank konvensional ke bank syariah karena menganggap tidak ada bedanya menabung dan meminjam di bank konvensional atau bank syariah.

Hambatan juga terjadi dari kebijakan industri keuangan. Hingga awal 2008 lalu, bank syariah tidak memiliki instrumen investasi yang likuid sebagaimana bank konvensional. Terpaksa bank syariah menaruh seluruh DPK di pembiayaan yang berisiko dan tidak likuid. Risiko pembiayaan dan risiko likuiditas yang tinggi membuat bank syariah menerapkan marjin laba lebih tinggi daripada bank konvensional. Hal ini menyebabkan bank syariah sulit bersaing dengan bank konvensional baik pada sisi pendanaan maupun pembiayaan.

Aspek kekeliruan kebijakan lainnya adalah penerapan aturan kehati-hatian (prudential) pada bank syariah yang sama dengan yang diterapkan pada perbankan konvensional. Padahal, bank syariah pada prinsipnya harus mau menanggung risiko pembiayaan yang tinggi karena mengandalkan akad bagi hasil. Dipaksa oleh aturan kehati-hatian yang ketat, bank syariah pada praktiknya lebih banyak menggunakan akad jual-beli yang mirip dengan kredit konvensional. Kemiripan ini menimbulkan masalah kedua di atas, di mana masyarakat yang peduli syariah menjadi tidak peduli terhadap bank syariah.

Kemungkinan terakhir, bank syariah sulit tumbuh cepat karena mayoritas bank syariah saat ini merupakan cabang atau anak perusahaan bank konvensional. Tentunya bank konvensional sebagai induk hanya akan merestui perkembangan anaknya selama tidak mengganggu dirinya. Begitu bank konvensional merasa terusik oleh bank syariah anaknya, ia akan menghambat perkembangan si anak tanpa harus mematikannya.

Mengatasi hambatan

Kelambatan pertumbuhan bank syariah bisa disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari berbagai kemungkinan sebab di atas. Bank syariah dapat kembali tumbuh cepat jika hambatan-hambatan tersebut diatasi.

Dari sisi bank syariah sendiri, mereka harus merombak desain produk dan cara kerja agar masyarakat dapat dengan jelas melihat perbedaan mereka dengan bank konvensional. Perbedaan yang paling jelas dapat dilihat adalah jika bank syariah menggunakan akad bagi hasil dalam pembiayaan produktif mereka.

Akad jual beli hanya digunakan untuk pembiayaan konsumtif, namun praktiknya harus diperbaiki sehingga bank syariah berlaku sebagaimana penjual, bukan kreditor. Sebagai penjual, bank syariah harus bisa menyebutkan barang apa yang ia jual dan melakukan sendiri pembelian barang dagangnya, bukan diwakilkan lagi ke pembeli sehingga kelihatan menyiasati akad untuk mensyariahkan praktik kredit konvensional.

Kondisi likuiditas bank syariah kini sudah membaik karena sejak pertengahan 2008 tersedia SBI Syariah dan Sukuk Negara sebagai instrumen investasi yang likuid. Di sisi lain, persoalan aturan kehati-hatian nampaknya belum akan diperbaiki dalam waktu dekat. Karenanya, bank syariah masih terdorong untuk lebih mengembangkan pembiayaan jual beli yang berisiko lebih kecil daripada pembiayaan bagi hasil.

Sejak 2008, beberapa unit usaha syariah sudah dilepaskan (spin off) menjadi bank umum syariah. Pelepasan ini sudah merupakan langkah maju karena bank syariah tersebut akan lebih bebas mengelola dan bersaing dengan bank induknya. Namun sebagaimana telah disampaikan, kepemilikan bank induk ke bank syariah baru hasil pelepasan ini berpotensi tetap menyisakan kendali dari bank induk, sehingga perkembangan bank syariah baru ini tidak bisa maksimal. Walau demikian kita masih bisa berharap banyak karena sudah ada contoh sebelumnya di mana bank umum syariah hasil pelepasan bisa berkembang pesat, jauh melebihi cabang-cabang syariah bank konvensional.

Terobosan

Setelah hambatan hilang, bank syariah bisa tumbuh lebih cepat, namun mungkin belum cukup cepat. Perlu langkah-langkah terobosan yang bisa semakin mempercepat pertumbuhan bank syariah. Pertama, pemain baru perlu didatangkan untuk mendirikan bank syariah di Indonesia. Kedua, bank konvensional bisa dikonversi seutuhnya menjadi bank syariah.

Bank syariah baru yang tidak lahir dari induk konvensional berpotensi untuk tumbuh lebih cepat dan lebih progresif dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah pada produk perbankan. Pemerintah perlu melonggarkan syarat pendirian bank syariah dan membuka peluang lebar-lebar bagi investor domestik maupun asing yang berniat mendirikan bank syariah.

Pemerintah juga bisa intervensi langsung dengan mendirikan BUMN bank syariah. Langkah ini tidak tabu diambil pemerintah, walau nampak bertentangan dengan arus privatisasi. Perkembangan industri keuangan di negara berkembang seringkali harus diinisiasi oleh pemerintah. Faktanya, sebagian besar bank konvensional besar saat ini pada awalnya merupakan BUMN yang kemudian diprivatisasi. Bank syariah bentukan pemerintah inipun suatu saat bisa diprivatisasi, jika perlu.

Skala intervensi yang lebih besar dapat dilakukan pemerintah dengan mengharuskan bank konvensional untuk beralih sepenuhnya menjadi bank syariah. Intervensi besar ini bukan sebuah langkah gegabah, namun dilandasi untuk menjaga kepentingan publik.

Perbankan konvensional mengandung risiko besar terkena krisis. Negara dan masyarakat mengeluarkan biaya besar untuk mencegah terjadinya krisis ini, yakni dengan melakukan penjaminan simpanan. Biaya jauh lebih besar akan ditanggung masyarakat jika krisis benar-benar terjadi. Pengalaman krisis perbankan tahun 1997 telah menelan biaya ratusan triliun.

Mengkonversi sepenuhnya perbankan konvensional menjadi perbankan syariah meniadakan kebutuhan biaya tersebut. Penyesuaian otomatis sisi kewajiban terhadap sisi aset membuat bank syariah terhindar dari risiko gagal bayar (default) pada penabung.
Sudah menjadi sifat industri keuangan bahwa bentuk dan perkembangannya sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah. Bentuk industri keuangan saat ini adalah buah dari kebijakan di masa lalu yang dipertahankan hingga sekarang. Maka bukanlah sebuah keanehan jika pemerintah menata ulang kebijakan dan bentuk industri keuangan demi kepentingan masyarakat.

------
Muhamad Said Fathurrohman
Departemen Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga
id.linkedin.com/in/msaidf

(dimuat di rubrik Opini majalah SHARING edisi November 2009)

**************
Notes : Maka dari itu belajar ekonomi syariah, tidak hanya belajar ekonomi, tetapi juga mempelajari keislaman juga agar dapat tercipta SDM yg siap dari sisi pengetahuan ekonomi dan sisi keislamannya...Insya Allah....Amin ya Robbal alamin...
__._,_.___

Cara menggemukkan badan

Oleh: Jammaah Harem
Nah pada tulisan kali ini qta akan memberikan tips yang justru kebalikan dari tips yang kemaren qta krm, yaitu bagaimana cara menggemukkan badan. Tentu saja tips Cara Menggemukkan Badan ini sangat penting, khususnya bagi seseorang yang badannya kurang berisi atau dengan kata lain kurus. Yuk lihat bagaimana cara menggemukkan badan secara alami dan mudah.



Cara Menggemukkan Badan

1. Olahraga sangat berperan penting karena dengan olah raga yang teratur maka pencernaan pada tubuh akan semakin baik. Lakukan olahraga setiap bagi, semisal jogging atau jalan santai.

2. Apabila perlu, minum obat cacing, obat cacing tidak hanya berguna bagi anak-anak, tapi orang dewasa pun bisa menggunakannya. Cari obat cacing untuk dewasa di apotik terdekat.

3. Atur pola makan, jangan pernah melupakan makan pagi dan makan malam, karena kedua waktu ini adalah waktu tubuh melakukan proses pencernaan makanan. Waktu pagi, tubuh sudah selesai melakukan proses pencernaan, pada waktu malam akan melakukan proses tersebut.

4. Minumlah susu tinggi lemak atau full cream. Minum pada pagi hari dan malam hari.

5. Usahakan tidur siang.

6. Apabila kamu merokok, maka kurangi hal tersebut, dan apabila kamu sering begadang maka hilangkan kebiasaan itu.

7. Istirahat yang cukup. Tubuh kita minimal butuh waktu 8 jam untuk istirahat.

8. Untuk lebih maksimalnya, konsumsi putih telur satu kali sehari.


Selamat mencoba....

Taruhan Yang Berbahaya

Oleh: Ahmad Ali Akbar Albantani
Pada suatu sore ketika Abu Nawas ke warung teh kawan-kawannya sudah berada di situ. Mereka memang sengaja sedang menunggu Abu Nawas.

"Nah ini Abu Nawas datang." kata salah seorang dari mereka.

"Ada apa?" kata Abu Nawas sambil memesan secangkir teh hangat.

"Kami tahu engkau selalu bisa melepaskan diri dari perangkap-perangkap yang dirancang Baginda Raja Harun Al Rasyid. Tetapi kami yakin kali ini engkau pasti dihukum Baginda Raja bila engkau berani melakukannya." kawan-kawan Abu Nawas membuka percakapan.

"Apa yang harus kutakutkan. Tidak ada sesuatu apapun yang perlu ditakuti kecuali kepada Allah Swt." kata Abu Nawas menentang.

"Selama ini belum pernah ada seorang pun di negeri ini yang berani memantati Baginda Raja Harun Al Rasyid. Bukankah begitu hai Abu Nawas?" tanya kawan Abu Nawas.

"Tentu saja tidak ada yang berani melakukan hal itu karena itu adalah pelecehan yang amat berat hukumannya pasti dipancung." kata Abu Nawas memberitahu.

"Itulah yang ingin kami ketahui darimu. Beranikah engkau melakukannya?"

"Sudah kukatakan bahwa aku hanya takut kepada Allah Swt. saja. Sekarang apa taruhannya bila aku bersedia melakukannya?" Abu Nawas ganti bertanya.

"Seratus keping uang emas. Disamping itu Baginda harus tertawa tatkala engkau pantati." kata mereka. Abu Nawas pulang setelah menyanggupi tawaran yang amat berbahaya itu.

Kawan-kawan Abu Nawas tidak yakin Abu Nawas sanggup membuat Baginda Raja tertawa apalagi ketika dipantati. Kayaknya kali ini Abu Nawas harus berhadapan dengan algojo pemenggal kepala.

Minggu depan Baginda Raja Harun Al Rasyid akan mengadakan jamuan kenegaraan. Para menteri, pegawai istana dan orang-orang dekat Baginda diundang, termasuk Abu Nawas. Abu Nawas merasa hari-hari berlalu dengan cepat karena ia harus menciptakan jalan keluar yang paling aman bagi keselamatan lehernya dari pedang algojo. Tetapi bagi kawan-kawan Abu Nawas hari-hari terasa amat panjang. Karena mereka tak sabar menunggu pertaruhan yang amat mendebarkan itu.

Persiapan-persiapan di halaman istana sudah dimulai. Baginda Raja menginginkan perjamuan nanti meriah karena Baginda juga mengundang rajaraja dari negeri sahabat.

Ketika hari yang dijanjikan tiba, semua tamu sudah datang kecuali Abu Nawas. Kawan-kawan Abu Nawas yang menyaksikan dari jauh merasa kecewa karena Abu Nawas tidak hadir. Namun temyata mereka keliru. Abu Nawas bukannya tidak datang tetapi terlambat sehingga Abu Nawas duduk di tempat yang paling
belakang.

Ceramah-ceramah yang mengesankan mulai disampaikan oleh para ahli pidato. Dan tibalah giliran Baginda Raja Harun Al Rasyid menyampaikan pidatonya. Seusai menyampaikan pidato Baginda melihat Abu Nawas duduk sendirian di tempat yang tidak ada karpetnya. Karena merasa heran Baginda bertanya, "Mengapa engkau tidak duduk di atas karpet?"

"Paduka yang mulia, hamba haturkan terima kaslh atas perhatian Baginda. Hamba sudah merasa cukup bahagia duduk di sini." kata Abu Nawas.

"Wahai Abu Nawas, majulah dan duduklah di atas karpet nanti pakaianmu kotor karena duduk di atas tanah." Baginda Raja menyarankan.

"Ampun Tuanku yang mulia, sebenarnya hamba ini sudah duduk di atas karpet."

Baginda bingung mendengar pengakuan Abu Nawas. Karena Baginda melihat sendiri Abu Nawas duduk di atas lantai. "Karpet yang mana yang engkau maksudkan wahai Abu Nawas?" tanya Baginda masih bingung.

"Karpet hamba sendiri Tuanku yang mulia. Sekarang hamba selalu membawa karpet ke manapun hamba pergi." Kata Abu Nawas seolah-olah menyimpan misteri.

"Tetapi sejak tadi aku belum melihat karpet yang engkau bawa." kata Baginda Raja bertambah bingung.

"Baiklah Baginda yang mulia, kalau memang ingin tahu maka dengan senang hati hamba akan menunjukkan kepada Paduka yang mulia." kata Abu Nawas sambil beringsut-ringsut ke depan. Setelah cukup dekat dengan Baginda, Abu Nawas berdiri kemudian menungging menunjukkan potongan karpet yang ditempelkan di bagian pantatnya. Abu Nawas kini seolah-olah memantati Baginda Raja Harun Al Rasyid. Melihat ada sepotong karpet menempel di pantat Abu Nawas, Baginda Raja tak bisa membendung tawa sehingga beliau terpingkal-pingkal diikuti oleh para undangan.

Menyaksikan kejadian yang menggelikan itu kawan-kawan Abu Nawas merasa kagum.

Mereka harus rela melepas seratus keping uang emas untuk Abu Nawas.

Demam Berdarah

Ahmad Ali Akbar Albantani 08 Desember 2009 jam 1:27
Sehubungan dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah, ini ada ramuan tradisional yang katanya dapat menyembuhkan demam berdarah walaupun saya sendiri belum pernah mencobanya tapi ramuan ini patut dicoba, karena tidak ada efek samping yang negatif.

Bahan :

* 1 buah Daun Pepaya (*)
* 1 genggam pohon meniran (kurang lebih 5 - 6 pohon) (*) banyak tumbuh ditempat yang lembab,daunnya mirip daun duri yang ketika tersentuh kemudian menutup, tapi dibalik daun itu ada bintik bintik sebesar menir (beras)
* 1 ruas (ibu jari) temu ireng(*)
* 1 ruas (ibu jari) kunyit kuning (*)
* 1 ujung sendok teh garam dapur
* air matang 500 ml

Fungsi masing masing ramuan.
1. Daun pepaya, untuk membunuh virus
2. Kunyit sebagai anti biotik
3. Temu ireng menyembuhkan luka lambung, sekaligus menaikkan nafsu makan
4. Daun meniran untuk menaikkan trombosit.
5. Garam untuk menaikkan tekanan darah.

Cara pembuatan :

Semua bahan dicuci bersih, lalu (*) ditumbuk, Air matang dituang kedalam hasil tumbukan Hasil tumbukan diperas Sarinya ditampung di tempat yang bersih dan diberi garam dapur Aduk garam dapur sampai larut, Ramuan ini diminum sehari 3 kali sesudah makan.

500 ml ramuan cukup untuk 3 kali minum, jangan lupa sediakan segelasair putih yang langsung diminum setelah meminum ramuan ini, karena ramuanini rasanya pahit sekali dan asin juga agak berbau.

Efek sampingan dari ramuan diatas :
penderita sakit akan merasa haussekali dan lapar sekali sesaat setelah meminum ramuan ini.

Bila anda hanya ingin menambah jumlah trombosit di dalam tubuh anda, anda juga bisa membuat ramuan berikut ini :

2 sendok makan angkak (seperti beras atau ketan yg berwarna merahdan biasanya tersedia di pasar atau di supermarket deretan bumbu-bumbu Cina)

* 2 gelas air Rebus sampai mendidih dan menjadi hanya 1 gelas.
* Dinginkan lalu minum

Atau ramuan diatas tanpa pohon meniran : daun pepaya, kunyit kuning,kunyit hitam, garam dan air

semoga ramuan ini bermanfaat bagi anda semua

TERAPI PERNAFASAN UNTUK SAKIT KEPALA & KELETIHAN

Ahmad Ali Akbar Albantani 08 Desember 2009 jam 1:15
TERAPI PERNAFASAN UNTUK SAKIT KEPALA & KELETIHAN

Kita memiliki hidung berlubang di sebelah kiri dan di sebelah kanan. Apakah fungsinya sama untuk menarik dan membuang nafas? Sebenarnya fungsinya tidak sama dan dapat kita rasakan bedanya, sebelah kanan mewakili matahari (mengeluarkan panas) dan sebelah kiri mewakili bulan (mengeluarkan dingin).

Jika sakit kepala, cobalah menutup lubang hidung sebelah kanan dan bernafaslah melalui hidung sebelah kiri dan lakukan kira-kira 5 menit, sakit.kepala akan sembuh.

Jika anda merasa lelah, tutuplah lubang hidung sebelah kiri dan bernafaslah melalui hidung sebelah kanan. Lakukan bolak-balik. Tak lama kemudian, anda akan merasakan segar kembali. Sebab lubang hidung sebelah kanan mengeluarkan panas, sehingga gampang sekali panas, lubang hidung sebelah kiri mengeluarkan dingin.

Perempuan bernafas lebih dengan hidung sebelah kiri, sehingga hatinya mudah sekali dingin. Laki-laki bernafas lebih dengan hidung sebelah kanan, sehingga mudah sekali marah.

Apakah anda pernah memperhatikan pada saat bangun, lubang hidung sebelah mana yang bernafas lebih cepat? Sebelah kiri atau kanan? Jika lubang hidung sebelah kiri bernafas lebih cepat, anda akan merasa sangat lelah. Tutuplah lubang hidung sebelah kiri dan gunakan lubang hidung sebelah kanan untuk bernafas, anda akan merasa segar kembali dengan cepat.
Cara tersebut boleh diajarkan kepada anak-anak, tetapi efeknya akan lebih manjur jika diterapkan kepada orang dewasa.

Saya biasanya merasakan sakit kepala, dan rasanya nyeri. Kemudian saya berobat ke dokter dan beliau bercanda : "Anda akan sembuh jika berumah tangga !" Dokter itu tidak bicara omong kosong. Apa yang dia sampaikan didukung dengan teori dan kesaksian. Selama itu, setiap malam saya merasakan sakit kepala dan tidak dapat belajar. Saya makan obat, tetapi tidak dapat sembuh. Pada suatu malam. saya duduk bermeditasi dan menutup lubang hidung sebelah kanan dan bernafas dengan lubang hidung sebelah kiri. Dalam kurang dari satu minggu, sakit kepala saya sembuh. Saya teruskan melakukannya selama 1 bulan, sejak malam itu sampai sekarang, sakit kepala saya tidak kambuh lagi.

Ini adalah pengalaman saya sendiri. Saya beritahukan hal ini kepada orang lain, jika sakit kepala, cobalah cara tersebut, sebab sangat efektif buat saya. Banyak orang lain telah mencobanya dan berhasil. Ini adalah terapi alami, tidak seperti makan obat dalam jangka panjang yang memungkinkan ada efek sampingnya. Jadi kenapa anda tidak mencobanya? Dengan mempraktekkan terapi pernafasan ini secara benar (menarik dan mengeluarkan nafas), kondisi tubuh anda akan sangat rileks.

Salah Satu Group di Facebook Yang Harus Dihindari

Faris Royan Chalifah 15 Desember 2009 jam 0:17
Salah Satu Group di Facebook Yang Harus Dihindari
Jangan pernah mau mengikuti group bernama


"MELIHAT TEMPAT/LOKASI TEMAN KITA ONLINE DI FACEBOOK"

hxxp://www.facebook.com/group.php?gid=165617205171



KARENA JIKA ANDA KLIK, maka AKAN DIBAWA KE SITUS MEREKA , YAITU :

hxxp://www.internet4unet.tk/



SITUS ITU merupakan homepage yang tampilannya SAMA PERSIS dengan

faceboo...k...TETAPI INI ADALAH JEBAKAN BELAKA.

JANGAN MENGISI atau LOG IN di situ



INILAH BAGIAN DARI PROSES PHISING (MEMALSUKAN TAMPILAN WEBSITE ASLI)

untuk kepentingan MENCURI PASSWORD ANDA DAN MEMBACA DATA PRIBADI ANDA

tetap bisa cari solusi

Ahmad Ali Akbar Albantani 13 Desember 2009 jam 15:39
Mimpi buruk yang dialami Baginda Raja Harun Al Rasyid tadi malam menyebabkan Abu Nawas diusir dari negeri Baghdad. Abu Nawas tidak berdaya. Bagaimana pun ia harus segera menyingkir meninggalkan negeri Baghdad hanya karena mimpi. Masih jelas terngiang-ngiang kata-kata Baginda Raja di telinga Abu Nawas.

"Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki tua. la mengenakan jubah putih. la berkata bahwa negerinya akan ditimpa bencana bila orang yang bernama Abu Nawas masih tetap tinggal di negeri ini. la harus diusir dari negeri ini sebab orang itu membawa kesialan. ia boleh kembali ke negerinya dengan sarat tidak boleh dengan berjalan kaki, berlari, merangkak, melompat-lompat dan menunggang keledai atau binatang tunggangan yang lain."

Dengan bekal yang diperkirakan cukup Abu Nawas mulai meninggalkan rumah dan istrinya. Istri Abu Nawas hanya bisa mengiringi kepergian suaminya dengan deraian air mata.

Sudah dua hari penuh Abu Nawas mengendarai keledainya. Bekal yang dibawanya mulai menipis. Abu Nawas tidak terlalu meresapi pengusiran dirinya dengan kesedihan yang terlalu mendalam. Sebaliknya Abu Nawas merasa bertambah yakin bahwa Tuhan Yang Maha Perkasa akan segera menotong keluar dari kesulitan yang sedang melilit pikirannya. Bukankah tiada seorang teman pun yang lebih baik daripada Allah SWT dalam saat-saat seperti itu?

Setelah beberapa hari Abu Nawas berada di negeri orang, ia mulai diserang rasa rindu yang menyayat-nyayat hatinya yang paling dalam. Rasa rindu itu makin lama makin menderu-deru seperti dinginnya jamharir. Sulit untuk dibendung. Memang, tak ada jalan keluar yang lebih baik daripada berpikir. Tetapi dengan akal apakah ia harus melepaskan diri? Begitu tanya Abu Nawas dalam hati. Apakah aku akan meminta bantuan orang lain dengan cara menggendongku dari negeri ini sampai ke istana Baginda? Tidak! Tidak akan ada seorang pun yang sanggup melakukannya. Aku harus bisa menolong diriku sendiri tanpa melibatkan orang lain.

Pada hari kesembilanbelas Abu Nawas menemukan cara lain yang tidak termasuk larangan Baginda Raja Harun Al Rasyid. Setelah segala sesuatunya dipersiapkan, Abu Nawas berangkat menuju ke negerinya sendiri. Perasaan rindu dan senang menggumpal menjadi satu. Kerinduan yang selama ini melecut-lecut semakin menggila karena Abu Nawas tahu sudah semakin dekat dengan kampung halaman.

Mengetahui Abu Nawas bisa pulang kembali, penduduk negeri gembira. Desasdesus tentang kembalinya Abu Nawas segara menyebar secepat bau semerbak bunga yang menyerbu hidung.

Kabar kepulangan Abu Nawas juga sampai ke telinga Baginda Harun Al Rasyid. Baginda juga merasa gembi mendengar berita itu tetapi dengan alasan yang sama sekali berbeda. Rakyat gembira melihat Abu Nawas pulang kembali, karena mereka mencintainya. Sedangkan Baginda Raja gembira mendengar Abu Nawas pulang kembali karena beliau merasa yakin kali ini pasti Abu Nawas tidak akan bisa mengelak dari hukuman.

Namun Baginda amat kecewa dan merasa terpukul melihat cara Abu Nawas pulang ke negerinya. Baginda sama sekali tidak pernah membayangkan kalau Abu Nawas ternyata bergelayut di bawah perut keledai. Sehingga Abu Nawas terlepas dari sangsi hukuman yang akan dijatuhkan karena memang tidak bisa dikatakan teiah melanggar larangan Baginda Raja. Karena Abu Nawas tidak mengendarai keledai.

kasus century

Bailout : Resep memabukkan ala kapitalis
Untuk anggota SHARIA ECONOMIC FORUM UNIV. GUNADARMA


Oleh: Ahmad Jaelani

Pengantar
Kasus Bank Century masih menjadi isu hangat di masyarakat dan pemberitaan media massa. Namun bagaimana ending dari ‘drama’ ini belum terlihat secara nyata, apakah happy ending atau sebaliknya. Di sisi lain, perjalanan pengusutan tuntas yang diminta masyarakat Indonesia terhadap para perampok uang rakyat 6,7 Triliun rupanya sudah mulai menampakan kejenuhan. Berbelit-belitnya hukum di Indonesia dengan pasal-pasal yang membuat pusing tujuh keliling dan saling tumpang tindih membuat penyelesaian kasus Century gate ini berlarut-larut.
Di sisi lain, kepolisian, kejaksaan, KPK, pansus, LPS, menteri terkait, bahkan presiden dan wakilnya ditenggarai memilliki potensi ikut ‘menikmati’ dana tersebut. Maka, kecurigaan pengusutan kasus Bank Century hanya sebagai formalitas prosedural hukum dengan skenario yang disiapkan mungkin saja dilakukan di negeri yang sudah kadung terbiasa dengan korupsi. Riak-riak penentangan, penuntutan terhadap kasus ini pun hanya menambah kecurigaan sebagai upaya mencari bargaining politik untuk kepentingan ‘rakyat’ dekatnya saja. Hal ini bisa dilihat dari solusi yang ditawarkan hanya sekedar ganti rezim dan orang. Disinilah rupanya beberapa pengamat ekonomi dan para aktivis melihat bahwa persoalan Bank Century adalah karena moral hazard para pemimpin negeri dan pejabatnya an sich. Sedikit yang mampu menembus kepada akar permasalahannya.
Bailout
Bailout dalam istilah ekonomi dan keuangan digunakan untuk menjelaskan situasi dimana sebuah entitas yang bangkrut atau hampir bangkrut, seperti perusahaan atau sebuah bank diberikan suatu injeksi dana segar yang likuid, dalam rangka untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam pengertian lain adalah bagaimana Negara harus menyuntikan dana agar CAR sebuah bank kembali normal (8% kebijakan BI saat itu). Kebijakan bailout sendiri bukanlah kebijakan sembarangan asal buat, namun sebuah kebijakan hasil godokan tiga lembaga keuangan dunia, yaitu IMF, World Bank dan Departemen Keuangan Amerika Serikat dalam Washington Consensus.
Ibu Sri Mulyani sendiri dan Bapak Boediono ketika diperiksa oleh pansus DPR mengatakan bahwa tidak ada yang salah dalam pengambilan kebijakan bailout tersebut. Ibu Sri Mulyani mengatakan "Kalau Century tidak ditutup, biayanya lebih mahal dari Rp 6,7 triliun akibat timbulnya kepanikan di masyarakat dan lain-lain. Jadi jika sekarang banyak yang memikirkan dana Rp 6,7 triliun itu, yang saya pikirkan saat itu adalah dana masyarakat di perbankan sebesar Rp 2.000 triliun yang harus dipertahankan supaya tidak ada peralihan," (detik.com).
Hal itu pun ditegaskan oleh Mantan Gubernur BI Bapak Boediono yang menyatakan bahwa penyelamatan Bank Century pada November 2008 lalu dilakukan karena kondisi perekonomian yang sangat mengkhawatirkan. Dalam situasi krisis seperti itu, bank yang kecil harus diselamatkan karena bisa memicu 'kebakaran besar'. "Kurs melonjak-lonjak, cadangan devisa turun dalam waktu pendek dalam jumlah besar. Ini sangat mengkhawatirkan. Bank-bank stop meminjamkanm bank bisa ambruk setiap saat, rumor dimana-mana. Ini mengingatkan kita pada keadaan tahun 1997-1998," urai Bapak Boediono. Ia menyampaikan hal itu saat memberikan keterangan di depan Pansus Bank Century di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (22/12/2009).
Kejagung pun menanggapi kebijakan tersebut tidaklah melanggar hukum, “Pengucuran dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) atas rekomendasi KKSK (Komite Kebijakan Sektor Keuangan) belum terlihat sebagai perbuatan melawan hukum dan merugikan negara,” kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Marwan Effendy kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat [23/10] . Dikatakannya, pertimbangan pengucuran dana tersebut ada landasan pijakannya, yakni, Perppu Nomor 4 tahun 2008, kemudian pengertian gagal yang berdampak sistemik hingga perlu dikucurkan dan “bailout”, terhadap perbankan paramaternya tidak diatur.Tentunya, kata dia, soal berdampak sistemik itu yang mengetahui hanya regulatornya.
Jadi, terlepas dari kecurangan, penyalahgunaan wewenang dan otak-atik peraturan, kebijakan bailout dalam Negara kapitalis adalah suatu kewajaran karena memang begitulah rumusannya.
Akar masalah
Sebuah bank ditenggarai akan berdampak sistemik bermula dari kekalahannya di pasar keuangan yang disebabkan opini yang dikembangkan. Otomatis hal ini memicu terguncangnya psikologi pasar dan berduyun-duyun para nasabah akan menarik uangnya (rush) di bank yang dikhawatirkan bangkrut. Ditambah praktek ribawi yang dilakoni pihak bank tentunya menambah makin buruknya kondisi perbankan karena harus mengembalikan dana nasabah, membayar hutang berikut bunganya.
Allah swt sudah mewanti-wanti umat manusia dengan firmannya:
“Orang orang yang memakan Riba’, tiada berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan dengan sentuhan kepadanya, yang demikian itu karena mereka berkata, “sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba’, padahal Alloh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba’ “maka barang siapa menerima pelajaran dari Tuhan-nya, lalu berhenti (melakukan riba’) maka baginya apa yang telah lalu dan urusannya (terserah) kepada Alloh. Barang siapa kembali (melakukanya), mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya” (Albaqarah : 275).
Dua pilar ekonomi kapitalis yaitu perbankan dan sector non-real inilah biang keladi terjadinya kasus bank century. Dalam rumusan kapitalis jika dua sector ini mengalami kegoncangan maka Negara harus melakukan kebijakan penyelamatan salah satunya dengan bailout. Kasus BLBI, bank Bali dan diantaranya kasus bank century ini menyisakan penyelesaian yang tidak tuntas bahkan keberpihakan Negara hanya kepada konglomerat tampak sangat jelas.
Solusi alternative
Sudah sangat jelas bahwa akar masalah dari krisis-krisis di Indonesia adalah akibat diterapkannya ideology kapitalis. Ketika dari akarnya sudah bermasalah, maka solusi yang tepat adalah bagaimana mengganti akar yang sudah busuk tersebut. Islam! Ya ideology Islam memiliki seperangkat aturan ekonomi yang berpihak pada rakyat. Sistem ekonomi Islam mengefektifkan sector real dan kejelasan pembagian hak kepemilikan. Karena di sector real inilah sebenarnya aktivitas transaksi sesungguhnya terjadi, semua kalangan bisa melakukan aktivitas ini baik rakyat biasa ataupun orang kaya, tentu dengan aturan-aturan dan adab-adab yang telah diatur dalam Islam.
Ekonomi Islam adalah perekonomian yang berbasis sektor riil (lihat al-Baqarah: 275 di atas). Tidak ada dikotomi antara sektor riil dengan sektor moneter. Sebab sektor moneter dalam Islam bukan seperti sektor moneter Kapitalis yang isinya sektor maya (virtual sector). Jika tidak ada sector maya dalam Islam, maka gonjang ganjing krisis financial tidak akan pernah ada, jika kegoncangan dalam sector keuangan tidak ada, tidak aka nada perbangkan yang membutuhkan kebijakan bailout. Disisi lain, peran lembaga keuangan dalam Islam tidak sama dengan fungsi perbankan dalam Negara kapitalis.
Islam memandang kegiatan ekonomi hanya terdapat dalam sektor riil seperti pertanian, industri, perdagangan, dan jasa. Dari sektor inilah kegiatan ekonomi didorong untuk berkembang maju. Hanya saja hukum-hukum tentang kepemilikan, produk (barang/jasa), dan transaksi dalam perekonomian Islam berbeda dengan Kapitalis.
Individu diperbolehkan memperoleh kepemilikan sesuai dengan karakter harta yang memang dapat dimiliki oleh individu. Hal ini merupakan pengakuan Islam akan fitrah manusia untuk mempertahankan hidupnya. Bahkan muslim yang meninggal karena mempertahankan hartanya secara haq termasuk mati syahid.
Kepemilikan individu dibatasi oleh kepemilikan negara dan kepemilikan umum. Individu tidak boleh memiliki harta yang terkatagori harta milik negara dan harta milik umum. Tanpa aturan kepemilikan Islam, pertumbuhan di sektor riil tidak memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan seluruh masyarakat secara adil. Sebab peningkatan hasil-hasil ekonomi dan penguasaan sumber daya terkonsentrasi di tangan pemilik modal. Sebaliknya semakin digenjot pertumbuhan ekonomi, eksploitasi terhadap masyarakat dan sumber daya alam semakin besar.
Ketimpangan dan masalah distribusi kekayaan merupakan penyakit kronis ekonomi Kapitalis. Menurut Human Development Report 2007, 20% penduduk paling kaya menghasilkan 3/4 pendapatan dunia, sedangkan 40% penduduk paling miskin hanya menghasilkan 5% pendapatan dunia. Lebih dari 20% penduduk dunia hidup di bawah garis kemiskinan dengan standar US$ 1,25 per hari (Globalissues.org, Poverty Facts and Stats). Dalam laporan FAO, pada 2009 diprediksi dari 6,5 milyar penduduk dunia 963 juta di antaranya kelaparan (Kompas, 10/12/2008). Tahun lalu 31,5 juta rakyat Amerika hidup dengan bantuan kupon makan dari pemerintah (allheadlinenews.com, 18/12/2008).
Sistem ekonomi Islam tentunya tidak akan mungkin berjalan secara nyata jika kebijakan Negara tidak berpihak kepada Islam. Pertanyaannya, apakah mungkin Negara kapitalis akan berpihak kepada system ekonomi Islam yang secara diametral sangat bertentangan dengan system ekonomi kapitalis?. Oleh karena itu, menyelaraskan system ekonomi Islam dengan system kapitalis akan mengebiri Islam itu sendiri, dan berupaya menerapkan system ekonomi Islam tanpa didukung dengan system politik Islam ibarat mimpi di siang bolong yang tidak akan pernah kesampaian.
Upaya dari para aktivis, intelektual, masyarakat umum untuk mengembalikan system perpolitikan Islam yaitu Khilafah Islamiyah dengan menerapkan syariah Islam menjadi sebuah keharusan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Penundaan terhadap upaya ini, selain akan membuat rakyat semakin menderita juga termasuk kemaksiatan yang besar.

Wallahu ‘alam bis showab

tugas pak radi 1

Peningkatan Dan Pemantapan Peran Dan Posisi Profesi Akuntansi Lingkungan Yang Berubah
Syahelmi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Profesi akuntansi Sudah sejak lama peran dan posisi menjadi sasaran kritik masyarakat pada umumnya dan dunia usaha pada khususnya. Pada masa yang lalu, yang menjadi sasaran utama adalah profesi akuntan publik berhubung dengan keterlibatannya dalam mekanisme pengendalian sosial yang sarat dengan konflik-konflik kepentingan ekonomi dan politik. Kritik-kritik tersebut tampaknya tak terhindarkan karena menurut Peter Agars, presiden Internasional Federation of Accountans, kesenjangan harapan [expectation gap] masyarakat hampir mustahil untuk ditutup.1 Posisi para akuntan akan selalu berada diujung tanduk dan akan mencapai titik hadir pada masa depresi serta resesi ekonomi, terutama kalau kejadiannya juga dipacu oleh skandal korporasi. Keprihatinan mereka akan memuncak pada masa-masa sulit tersebut karena semua telinga akan tertutup bagi para auditor.
Penderitaan profesi akuntan publik tampaknya tidak akan pernah berakhir : akan mereda pada masa kemakmuran dan akan memuncak pada masa resesi dan terbulensi. Dalam era revolusi industri dimana: (1) lingkungan pasar masih didominasi oleh para produsen;(2) hukum Say" supply creates its own supply demand" masih berlaku; [3] paradigma organisasi dengan governance structure" hirarkis-mekanistik-otokratik-konfrontatif.masih dominan film-film Holywood selalu menampilkan profile akuntan sebagai gentleman berkepala dingin. berbusana konservarif yang selalu asyik dengan olah “raga neraca” dan tidak begitu kontroversial.
Wajah yang relatif "lugu" tersebut tampaknya akan sirna dalam film-film Holywood kontimporer. Dalam masa peralihan memasuki era revolusi informasi di mana : [1] lingkungan pasar makin didominasi oleh para konsumen yang makin well-infonned dan demanding; [2] hukum demand creates its own supply menggantikan hukum Say; [3] persaingan menjadi makin tajam; [4] yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri dan yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri; dan [5] kelangsungan hidup organisasi sangat tergantung pada keberhasilan transformasi dan reformasi menuju paradigma dengan governance structure "jejaring-organik-partisipatif-koeksistensi",2 risiko kegagalan usaha menjadi makin besar. Dalam sejumlah kasus kegagalan merjer dan akuisisi, leverage buyouts, corporate raider, rekayasa akuntansi, dan manipulasi keuangan, persepsi publik selalu menggiring posisi auditor pada titik episentrum.
Dalam situasi semacam ini, publikasi yang sering rancu dari media masa cenderung mengakselerasikan tekanan darah para regulator dan mencapai titik kulminasinya dalam bentuk ungkapan kecurigaan yang pada umumnya tertuju pada the
1 Stephen Edick, “Go global to escape piranhas and carubals”, Australian Accountant, April 1993, h.7.
2 perubahan paradigma ini dijelaskan daah Wahjudi Prakarsa,” Dampak Perubahan Lingkungan Pasar terhadap Organisasi dan manajemen’, dalam prof. Dr. Moh. Arsyad Anwar dan Winarno Zain S.E. (Eds.) Alumni FEUI dan Tantangan Masa Depan : Beragam Pemikiran, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995,h 387-422 e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 1
Big Six dan public accounting firms besar lainnya yang menurut Arens dan Loebbecke mengaudit 90 % dari laporan keuangan para emiten yang terdaftar di NYSE daD AMEX.3 Tekanan politik yang dimasa yang lalu cukup ditindak lanjuti dengan ritual politik kosmetik seperti metamorfosa Committee on Accounting Procedures [CAP] menjadi Accunting Principle Board [APB] pada tahun 1959 dan selanjutnya Financial Accounting Standards Board [FASB] pada tahun 1972, tidak lagi mempan. Para regulator menuntut self-regulation yang lebih nyata, termasuk mekanisme pengendalian perilaku yang cenderung makin spisiflk. Kalau segala usaha yang telah dilakukan oleh profesi akuntansi masih dapat dipandang tidak menandai, tidak tertutup peluang kedalam bentuk self-regulation yang elama ini di nikmati profesi akan diambil alih oleh para regulator. Untuk mencegah kemungkinan ini, satu–satunya alternatif yang terbuka lagi profesi akuntasi publik adalah menignkatan cost of self – regulation.
Dalam lingkungan ganas yang sarat dengan berbagai skandal keuangan, profit akuntan yang ditampilkan film Holywood tentu jauh berbeda dengan apa yang digambarkan di muka. Kalau Holywood memutuskan untuk membuat versi film mengenai krisis saving and loan di AS,audara tentu akan menyerahkan peran akuntan publik kepada Robert deNiro, bukan Wally COX.4 Sejak akhir dasawarsa 1980-an, penampilan yang kurang populer tersebut tidak hanya terbatas pacta profesi akuntan publik, tetapi bahkan telah menjalar ke profesi akuntan manajemen dan akuntan pendidik. Untuk menghadapi para konsumen informasi akuntansi isu yang timbul belakangan ini tidak terbatas pada pemantapan dan peningkatan peran dan posisi profesi, tetapi juga mengejar ketertinggalan yang telah berlangsung selama beberapa dasawarsa.
Menurut Peter Drucker,5 dunia usaha pada umumnya memiliki dua sistem informasi. Sistem yang pertama mengatur arus data eksternal dan sistem lainnya yang jauh lebih tua dan mengatur arus data internal adalah sistem akuntansi. Meskipun telah berumur 500 tahun, penampilan sistem akuntansi dewasa ini sangat menyedihkan. Perubahan dalam teknologi informasi dalam 20 tahun yang akan datang, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perubahan yang akan terjadi dalam akuntansi. Dewasa ini, perbaikan sedang berlangsung dalam akuntansi biaya manufaktur yang sejak dasawarsa 1920-an bertahan dalam posisi status quo dan telah lama usang. Sedang akuntansi bisnis jasa masih menghadapi masalah yang belum terpecahkan berhubung dengan kesulitan untuk menghubungkan pengeluaran dengan hasil yang dicapai. Meskipun dewasa ini masih terpisah satu sama lain, menurut Peter Drucker, sistem yang diorganisasi di sekitar data eksternal dan internal ini akan menyatu dimasa depan sehingga manajemen puncak tidak hanya tergantung pada sistem akuntansi yang selama ini mudah dimanipulasi dan hanya menjelaskan apa yang telah terjadi, bukan apa yang akan terjadi.
Sumber Kemerosotan Citra Akuntan dan Usaha Perbaikan
Ketidakmantapan peran dan posisi profesi akuntan publik yang telah berlangsung sedemikian lama, menurut Mills dan Bettner, timbul karena empat kesenjangan
3 A.A. Arens dan J.loebbecke , Auditing : An Integrated Approach, 5 th ed. Englewood Clift, NJ : Prentice Hall, 1991
4 Phil Zinkewicz, “ Accounting Firma” Liability Exposures Increasing ; Big Six Woes Have Emphasized Vulnerability in Changing Business Cimate”, International Insurance Monitor, August 1992 h 16-17
5 Peter F, Drucker, “ Infoteracy”, Forbes, Aug 29, 1994, h.108 e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 2
perseptual: [1] kesenjangan harapan [the expectation gap]; [2] kesenjangan ragam jasa [the scope of service gap]; [3] kesenjangan persaingan intraprofesional [the intraprofessional gap]; dan [4] kesenjangan ambiguitas peran [the role ambiguity gap].
Kesenjangan harapan expectation gap, suatu istilah yang diciptakan oleh the Commission on Auditors'Responsibilities [terkenal dengan sebutan the Cohen Commission] ini timbul karena adanya perbedaan persepsi antara profesi akuntan publik dan masyarakat, tentang peran dan tugas serta tanggung jawab para auditor. Kesenjangan ini makin melebar sebagai akibat dari berbagai skandal yang telah dijelaskan di muka dan juga sebagai akibat dari ketidakpuasan yang makin meningkat terhadap kinerja FASB. 6
Kesenjangan dalam ragam jasa yang ditawarkan, timbul karena dugaan adanya konflik antara jasa atestasi yang diberikan auditor independen dengan jasa-jasa lain yang ditawarkan kantor akuntan publik. Kesenjangan ini cenderung melebar belakangan ini sebagai akibat dari perubahan lingkungan pasar sehingga memaksa kantor-kantor akuntan publik, terutama yang besar, untUk mempertahankan diri dari berbagai ancaman akibat intensifikasi regulasi pemerintah, peningkatan tanggung jawab hukum dan perubahan teknologi. Demi untuk mempertahankan keunggulan daya saing, perubahan lingkungan pasar tersebut harus ditanggapi oleh kantor akuntan publik, terutama yang berskala besar, melalui transformasi visi, misi dan strategi dan adaptasi selanjutnya dalam kultur, struktur dan sistem organisasi.
Peningkatan cost of self-regulation dalam jasa audit eksternal yang telah disinggung di muka memaksa kantor akuntan publik untuk melakukan diversifikasi usaha. Disamping ekspansi jasa konsultansi manajemen yang telah ada seperti perpajakan, manajemen sumber daya manusia, metodologi manufaktur, teknologi informasi dan rekrutmen eksekutif, juga ditawarkan jasa-jasa baru seperti personal financial planning, risk management, litigation support, corporate finance, dan appraisal services. Diversifikasi usaha ini tidak semata-mata dipacu oleh permintaan atau merupakan akibat yang wajar dari kemajuan teknologi yang mendorong kantor-kantor akuntan publik untuk mengembangbn keahlian dan ketrampilan nontradisional, tetapi juga dipacu oleh intensifikasi regulasi pemelintah serta wabah litigasi yang cenderung meningkatkan cost of self-regulation dan selanjutnya mengurangi kesejahteraan ekonomi kantor akuntan publik berskala besar.7
Diversikasi jasa dengan risiko yang lebih kecil dari jasa atestasi mempengaruhi service mix sehingga aktivitasnya makin menyimpang dari, core services yang tradisional. Komposisi jasa nontradisional makin membesar. Dari tahun 1975 sampai 1990, pendapatan bruto kantor akuntan besar dari jasa akuntansi dan audit menurun dari antara dua-per-tiga dan tiga-perempat menjadi kurang dari setengah, sehingga dewasa ini usaha utama kantor akuntan publik telah bergeser dari jasa audit ke konsultansi manajemen.8 Sebagai akibat dari perubahan service mix ini, orientasi ke strategi bisnis tampaknya tak terhindarkan. Kebijakan harga pun. diterapkan sehingga tidak jarang jasa audit ditawarkan dengan potongan harga yang relatif besar agar dapat menarik nasabah
6 Don E, Glacomino, “ Expanding the Auditor’ Role o Narrow the Expectation Gap “, Business Forum, summer/Fall 1994, h.31-35
7 Gaa, J.C. The Expectation Gmae regulation of auditor by Government and the Professin “, Critical Perspective on Accounting, Vol.2, No.1 1991, h.83-107
8 Donald h. chapin, “Changing The Image of The CPA”, CPA Journal , Dec, 1992h.16-24
e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 3
untuk memanfaatkan jasa konsultasi dengan risiko yang lebih kecil dan tarip yang lebih mahal Kalau dalam organisasi kantor akuntan publik jasa audit merupakan profit center yang mandiri, tidak tertutup peluang bahwa tarip yang murah tersebut akan dikompensasikan dengan penurunan kualitas audit.
Kesenjangan dalam persaingan intraprofesional, menyangkut konflik yang timbul akibat . perilaku persaingan diantara kantor akuntan publik. Seperti telah disinggung di muka, keinginan untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan daya saing memaksa kantor akuntan publik untuk berpaling dari strategi profesi ke strategi bisnis yang sering diorientasi pada tujuan (meraih laba sebesar-besarnya) menghalalkan segala cara. Manurut Peter Agars,potensi untuk maju sering terhambat oleh beberapa kelemahan yang inheren dalam profesi. Salah satu kelemahan tersebut adalah perilaku kanibalistik. Sebagai contoh, kalau seorang nasabah berkepentingan dengan audit opinion atau expert opinion dari seorang akuntan, dia dengan mudah dapat mencari akuntan lain untuk memberikan opini alternatif dengan harga yang cocok. Perilaku ini, menurut Agars, telah menurunkan derajat profesi menjadi piranha. 9
Kesenjangan ambiguitas peran, menyangkut konflik antara nilai dan norma yang diproyeksikan kantor-kantor akuntan bagi para staf profesional dan persepsi para staf profesional mengenai nilai dan norma tersebut. Konvergensi antara dua sistem nilai ini sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi karena ambiguitas peran cenderung memacu konflik peran (role conflict) dan selanjutnya kedua variabel ini secara signifikan berkaitan dengan persepsi para auditor senior mengenai iklim organisasi dan kepuasan serta ketegangan kerja.10 Berbagai studi juga mengkonfirmasikan dampak potensial dari ambiguitas dan konflik peran ini terhadap SITES, turnover, dan kinerja suboptimal yang sangat merugikan organisasi.11
Akuntan publik merupakan profesi yang rawan stres. Beberapa studi telah mengungkapkan peningkatan secara signifikan kadar kolesterol akuntan selama musim sibuk dan kemudian cenderung menurun pada masa senggang.12 Dengan ancaman yang datg,ng saling suSHI menyusul dalam bentuk regulasi, litigasi, pesaingan yang makin tajam, balas jasa yang cenderung menurun, standard overload, pertumbuhan yang lambat, dan kemajuan teknologi yang tak terkejar, peningkatan kadar kolesteral tampaknya akan bekelanjutan sepanjang tahun. Tampaknya perlu diadakan penelitian apakah umur para akuntan publik lebih rendah daripada penduduk Nevada. Kalau lebih pendek, alangkah malangnya nasib akuntan publik, mati kecewa, ditakdirkan mati muda tanpa pernah merasakan kenikmatan hidup.
Masalah ini akan menjadi makin kritikal selaras dengan pembesaran usaha melalui diversifikasi jasa dan perluasan wilayah kerja, khususnya setelah kantor akuntan publik menjadi global firm. Merjer dan ekspansi global the Big Six telah menciptakan masalah baru yang tidak semata-mata berkaitan dengan pemberian jasa audit bermutu kepada para nasabah global, tetapi juga masalah koordinasi yang meliputi manajemen stardarisasi aktivitas seperti proses audit, kriteria rekrutmen dan promosi, dan
9 Stephen Wrolick, "Go global to escape piranhas and canibals", Australian Accuntant, April 1993, h. 7.
10 P.T. Senatra, "Role Conflict, Role Ambiguity, and Organizational Climate in Public Acrounting firm", The Accounting Review, Oct.1930, h. 594-603.
11 Lilut E.M Bamber, D. Snowball, dan R.M. Tubbs, "Audit Structure and Its Relation to Role Conflict and Role Ambiguity: An Empirical Investigation", Accounting Review, April 1989, h. 285-99.
12 J.C. Sanders, D. I. Fulks, dan J.K. Knoblett, "Stress and Stress Manajemen in Public Accounging", CPA Journal, Aug. 1995, h. 46-9.
e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 4
implementasi kode etik pada tingkat lokal dengan kultur yang berbeda satu sama lain.13 Untuk menghadapi ekspansi teritorial, yang diperlukan tidak terbatas pada stress management, tetapi juga management of cultural diversity. 14
Tanggapan Regulator dan Profesi
Untuk menanggapi berbagai kesenjangan tersebut, terutama kesenjangan harapan, pada tahun 1985 dan 1986 the House Subcommittee on Oversight and Investigation (lebih dikenal dengan sebutan the Dingell Committee) menyelenggarakan dengar pendapat untuk memperoleh jawaban mengenai isu tentang sejauh mana : [1] tugas dan tanggung jawab auditor dalam pengungkapan kecurangan, tindakan ilegal, dan evaluasi kelangsungan usaha para nasabah; dan [2] perbaikan yang mungkin dilakukan oleh profesi akuntansi terhadap hakekat dan limitasi fungsi audit pada umumnya. Untuk mempersempit kesenjangan harapan tersebut, perluasan peran auditor tampaknya tak terhindarkan. Sebagai tindak lanjut dari hasil dengar pendapat tersebut kemudian dibentuk task force, komisi, dan beberapa standard audit serta laporan audit baru.
Pada tahun 1985, dibentuk the National Commission on Fraudulent Financial Reporting [the Treadway Commission]. Pada tahun 1987 komisi ini merekomendasikan reformasi besar-besaran dalam pelaporan informasi keuangan. Rekomendasi ini ditujukan kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tak langsung dalam pelaporan keuangan, meliputi emiten, akuntan publik, SEC, badan-badan sektor publik dan swasta, dan sektor pendidikan.
Rekomendasi yang ditujukan kepada emiten dan manajemen puncak menyangkut lingkungan pengendalian, fungsi audit dan pengendalian internal, dan komite audit. Kepada akuntan publik/komisi merekomendasikan deteksi pelaporan kecurangan, kualitas audit, komunikasi yang jelas/mengenai misi audit, perbaikan susunan standar audit, dan intensifikasi peer review. Selanjutnya rekomendasi yang ditujukan kepada badan-badan publik dan swasta, termasuk SEC, menyangkut perbaikan yang perlu dilakukan terhadap lingkungan hukum serta regulaki. Akhirnya, rekomendasi yang ditujukan kepada sektor pendidikan, menyangkut penyusunan kurikulum bisnis dan akuntansi yang tepat, ujian sertifikasi dan pendidikan profesi berkelanjutan.
Rekomendasi ini telah ditindaklanjuti oleh semua pihak, menanggapi dua isu yang disoroti the Dingell Committee tersebut di atas. Pada tahun 1992, the Committee of Sponsoring Organizations [COSO] of the Treadway Commission [AICPA,AAA,HA, IMA, dan FEI] menerbitkan hasil studi, Internal Control - Integrated Framework, yang antara lain mendefinisikan pengendalian internal, menjelaskan komponen pengendalian internal, memberikan kriteria dan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengevaluasi sistem pengendalian. Studi ini merupakan literatur pengendalian internal yang paling otoritatif.
Auditing Standards Board juga menerbitkan sejumlah pernyataan dalam lima bidang: [1] deteksi kecurangan dan tindakan ilegal (SAS 52 dan 54); [2] audit yang lebih
13 J. R. Cohen, L. W. Pant. dan D.V. Sharp, .Culture-based ethical conflicts confronting multinational accounting firms.”Accounting Horizons, Sept. 1993, h. 1-13.
14 Lihat Wahjudi Prakarsa, "Dampak Perubahan Lingkungan Pasar terhadap Organisasi dan Manajemen. dalam Prof. Dr. Moh. Arsyad Anwar dan Winamo Zain S.E. (Eds.), Alumni FEUI dan Tantangan Masa Depan: Beragam Pemikiran, PT. Gramedia Pustaka Utarna, 1995, h. 387-422.
e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 5
efektif (SAS 55, 56 dan 57); [3] perbaikan komunikasi eksternal (SAS 58 dan 59); [4] perbaikan komunikasi internal (SAS 60); dan [5] hal-hal yang perlu diperhatikan dalam audit (SAS 61).
Pada bulan Maret 1993, the Public Oversight Board [POB] menerbitkan laporan, In the Public Interest - Issues Confronting the Accounting Profession, menyangkut litigation, self-regulation, standards, public confidence, dan professional practice. Rekomendasi yang diberikan meliputi Congresional legislation, SEC requirements dan audit committees untuk memperbaiki pelaporan keuangan. Pada bulan Mei 1993 AICPA mendukung the Federal Financial Fraud Detection and Disclosure Act dan pada bulan Juni 1993, mengkonfirmasikan tekadnya untuk memberantas kecurangan, memperbaiki pelaporan keuangan, memastikan independensi auditor publik, memperbarui sistem kewajiban profesional, dan memperkuat professional's self-regulation.
Pada bulan September 1994, POB menerbitkan laporan, Strengthening the Professionalism of the Independent Auditor, yang memberikan rekomendasi pembentukan panel tiga anggota untuk menanggapi pertanyaan mengenai obyektivitas auditor yang diajukan oleh Warren Schuetze.
Chief Accountant SEC.
Pada tahun 1995, the POB menerbitkan laporan yang ditujukan pada direksi, manajemen, dan auditor dengan judul Allies in Protecting Shareholder Interests, yang memberikan pedoman penafsiran kepada tiga kelompok ini dalam untuk mengimplementasikan rekomendasi yang diterbitkan pada bulan September tersebut.
Pada tahun 1988, the AICPA's Special Committee on Standards of Professional Conduct for CPAs [the Anderson Committee] memberikan beberapa rekomendasi: [1] restrukturisasi the AICPA's Code of Professional Conduct dalam dua seksi: principles of conduct dan revised rules of performance and behavior; [2] memberi pedoman pada para praktisi dalam member ikan pertimbangan mengenai lingkup dan hakekat pemberian jasa, disamping ketaatan pada profesionalisme; [3] membentuk program baru untuk memantau praktik akuntansi dan memperbaiki konsistensi analitisnya; dan [4] membentuk pendidikan profesi berkelanjutan yang mandatory dan mempersyaratkan 150 SKS pendidikan tinggi pada tahun 2000 bagi mereka yang ingin memasuki profesi.
Seperti yang telah dikemukakan Peter Drucker di muka, perbaikan yang berlangsung tanpa tekanan regulator dan bahkan lebih drastik telah melanda akuntansi manajemen yang telah sekian lama hanya diperlakukan sebagai by products dari akuntansi keuangan. Secara tidak langsung perbaikan ini cenderung meningkatkan konsistensi analisis akuntansi sesuai dengan rekomendasi the Anderson Committee. Perubahan paradigma organisasi dan manajemen dari corporate governancee dengan struktur hirarkis-mekanstik-otokratik-konfrontatif menuju struktur jejaring-organik-partisipatif-koeksistensi mendorong perubahan yang drastik dalam visi, misi dan strategi dan adaptasi selanjutnya dalam struktur, kultur dan sistem, termasuk struktur, kultur dan sistem yang inheren dalam akuntansi manajemen.
Saran the Anderson Committee tersebut juga telah meluas ke sektor pendidikan yang sudah sejak lama menghadapi kesenjangan, terutama kesenjangan harapan. Menurut laporan Bedford Committee, 15 program pendidikan akuntansi yang berjalan selama ini
15 AAA Committe on the Future Structure, Content and Ccope of Accounting Education (The Bedford Commite), 1986 e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 6
kurang tanggap dalam menampung perubahan ekstensif yang terjadi dalam teknologi, nilai-nilai kemasyarakatan, dan institusi sosial, pemerintahan serta bisnis. Kurikulum dan silabus pendidikan akuntansi yang berjalan selama ini juga telah usang karena dikembangkan pada dasawarsa 1960-an.16 Kesimpulan tersebut juga diperkuat oleh para sekiltu the Big Eight yang selanjutnya menspesifikasikan beberapa kapabilitas yang dipersyaratkan untuk mencapai sukses dalam profesi akuntansi publik dimasa depan.17
Kompleksitas yang inheren dalam lingkungan kontemporer mendorong Accounting Education Change Commission [AECC] yang dibentuk untuk menindak lanjuti laporan Bedford Committe dan kesimpulan para sekutu the Big Eight public accounting firms tersebut di atas untuk merekomendasikan reorientasi fokus pendidikan tinggi akuntansi dengan memberikan prioritas pada pengajaran dan pengembimgan kurikulum dan mata ajaran.18 Untuk maksud ini AECC telah memberikan hibah sebesar $4 juta dari the Big Eight untuk membiayai implementasi proyek perbaikan dalam pendidikan akuntansi pada sepuluh universitas dan dua community college.19
Pada dasarnya AECC menyarankan sistem pendidikan akuntansi yang mampu menghasilkan lulusan yang "utuh" sebagai tenaga professional. Untuk mencapai sasaran tersebut, yang diperlukan tidak semata-mata pengetahuan akuntansi dan pengetahuan bisnis yang relevan dengan akuntansi, tetapi juga keahlian atau skills, yang meliputi intellectual skills, interpersonal skills, dan communication skills, dan orientasi profesional. Berhubung product life cycle pengetahuan cenderung makin pendek, proses belajar mengajar dimasa depan akan lebih menekankan learning to learn daripada knowledge acquisition. 20
Berbagai tanggapan profesi pada hakekatnya dimaksudkan untuk mempersempit kesenjangan harapan yang sengaja ditampilkan secara berkelebihan ini dimakudkan untuk menekankan betapa besarnya cost of self-regulation.
Cost of Self-Regulation di Indonesia
Dibandingkan dengan negara-negara maju pada umumnya dan Amerika Serikat pada khususnya da, cost of self-regulation [terutama yang legal] di Indonesia masih sangat rendah. Campur tangan regulator relatif tidak berarti dan akan selalu terlambat dibandingkan dengan yang akan berlangsung di negara-negara maju. Keterlambatan ini wajar karena peningkatan regulasi akuntansi di negara-negara maju tersebut di atas tidak langsung dilakukan oleh birokrat, tetapi sebagai akibat tidak langsung dari ketidakpuasan masyarakat pada umumnya dan dunia usaha pada khususnya. Ketidakpuasan ini terutama yang dipacu oleh berbagai skandal keuangan yang tidak Pareto Optimal sehingga
16 gary G, johnson, “ Raising the Next Generation of Accountnt”’ National Public aacount, May 1994, h.17-20
17 Perpective on education : Capasibilities for success in the accounting profesion . New york : arthur Andersen &Co, arthur young coper &Lybrand, deloitte Haskins &Sells, Ernst & Whitney, peat Marwich Main & Co. Price water dan Tiuche Ross, 1989.
18 AECC,”AECC urges Priority for Teaching in Higher Education”, Issues in Accounting eucation , Fall 1990, h, 330-331
19 Doyle Z. william dan Gary L. Sundem,” Grands award for Implementing Improvement in aacounting education “, issue in Accounting Education, fall 1990 h.313-329
20 Perubahan orientasi sistem pendidikan ini dijelaskan secara panjang dalam Wahjudi prakarsa, “ Transformasi pendidikan Akuntansi Menuju Globalisasi”, makalah yang juga dipresentasikan dalam konvensi Nasional III dan KLB IAI ini. e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 7
memaksa lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif untuk bertindak. Dalam lingkungan yang dewasa ini sedang dilanda wabah transformasi, termasuk debirokratisasi, deregulasi, privatisasi dan demokratisasi yang sedang berlangsung dalam lingkungan organisasi makro, sangat ironis untuk menghadapi kenyataan bahwa dalam lingkungan profesi akuntansi justru berlangsung kecenderungan yang sebaliknya.
Kecenderungan regulasi, birokrasi dan deprivatisasi profesi akuntansi yang sedang berlangsung di negara-negara maju tersebut timbul karena warisan sejarah. Sudah sejak lama profesi akuntansi publik menikmati status sebagai badan semi-legislatif yang seharusnya merupakan wewenang negara. Status tersebut dinikmati akuntan publik di Amerika Serikat sejak pembentukan SEC yang diatur dalam the Securities and Exhange Act 1934. Seharusnya yang diberi wewenang sebagai hakim "fair disclosure" yang ditampung dalam the Securities Act 1933 adalah SEC, bukan akuntan publik. Namun, berhubung pasar modal di AS pada waktu itu sudah relatif besar dan SEC tidak mempunyai aparat yang memadai dan dipandang tidak akan mampu mengembangkan aparat untuk masa selanjutnya, maka tugas tersebut diserahkan pada profesi akuntan publik. Perlu dicatat bahwa penyerahan kekuasaan tersebut tidak dilakukan secara formal, tetapi hanya berdasarkan "gentlemen agreement. Selama ini SEC hanya berkepentingan dengan disclosure laporan keuangan, sedang mengenai contents diserahkan pada profesi akuntan publik.
Sampai dengan awal dasawarsa 1970-an, SEC tidak mengakui GAAP sebagai referensi satu-satunya yang dapat digunakan oleh akuntan publik dalam audit laporang keuangan.21 Kriteria yang digunakan oleh SEC sangat kabur, yaitu substantial authoritative support yang didefinisikan dalam Accounting Series Release [ASR] No. 4. SEC baru mengakui GAAP secara formal setelah pembentukan FASB pada tahun 1972. Wewenang dan kekuasaan FASB diperkuat oleh SEC dalam ASR No. 150 yang diterbitkan pada tanggal 20 Desember 1973:
"For purposes of this policy, principles, standards, and practices promulgated by the FASB in its statements and interpretations will be considered by the Commission as having substantial authoritative support, and those contrary to such FASB promulgation will be considered to have no support"
Nah, tidak berbeda dengan AS, profesi akuntan publik di Indonesia juga merupakan badan semi-legislatif yang harus mengatur rumah tangganya sendiri. Citra profesi akuntan publik akan merosot kalau profesi tidak dapat melaksanakan self-regulating mechanism secara efektif. Untuk menghadapi para pemakai laporan keuangan yang diharapkan makin well-informed dan makin demanding di masa depan, usaha untuk mengejar ketertinggalan dan pemantapan serta peningkatan peran dan posisi profesi secara mandiri tampaknya merupakan satu-satunya alternatif yang terbuka demi untuk menetralisasi peningkatan cost of regulation dimasa depan.
21 Wahjudi Prakarsa Benjamin, Accounting Policy Intervention and the Behavior of security Return, Ph,d.Dissertation, University of Missouri- Colombia 1980, dalam accountancy development in Indonesia : Publication No.14, Tim koordinasi Perkembangan Akuntansi h.3
e- USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 8